Penuis: Devid Saputra*
Pengaruh Dunia Modern terhadap Kebudayaan Indonesia
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, dunia modern memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan generasi muda Indonesia. Perkembangan teknologi informasi, media sosial, dan arus budaya global telah membawa perubahan signifikan dalam pola pikir, gaya hidup, dan cara berinteraksi masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z.
Menurut Asep Mulyana dalam penelitiannya yang berjudul “Potret karakter manusia Indonesia dalam dinamika identitas kebangsaan”, Indonesia sedang berada dalam masa transisi budaya yang kompleks, di mana nilai-nilai tradisional dan modern hidup berdampingan, terkadang saling bertabrakan, bercampur, dan berproses menuju sebuah identitas budaya baru yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21.[1] Vanya Karunia berpendapat, perubahan budaya ini disebabkan oleh pengaruh kebudayaan lain. Terdapat enam proses perubahan sosial budaya, yaitu difusi. akulturasi, asimilasi, penetrasi, invasi, dan milenarisme.[2]

Dari sisi pengenalan budaya, masyarakat Indonesia saat ini masih memiliki kesadaran dan apresiasi terhadap budaya lokal, namun tingkat pengenalannya bervariasi tergantung pada faktor usia, pendidikan, dan lingkungan sosial.[3] Di satu sisi, budaya populer global seperti musik, film, dan gaya hidup Barat sangat digemari, terutama oleh generasi muda, yang kadang membuat mereka kurang mengenal atau mengapresiasi budaya tradisional secara mendalam. Namun di sisi lain, ada gelombang kebangkitan kesadaran budaya yang ditandai dengan semakin banyaknya komunitas, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah yang aktif melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal.[4] [5]
Data lain menunjukkan bahwa Indonesia berhasil meningkatkan daya tarik budayanya di kancah global, misalnya dalam bidang kuliner dan pariwisata budaya, yang menunjukkan bahwa budaya Indonesia masih memiliki potensi besar untuk dikenal dan diapresiasi lebih luas.[6] Namun, tantangan utama tetap ada pada bagaimana mengintegrasikan budaya tradisional dengan perkembangan modern agar tidak kehilangan jati diri dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Peran Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam Mendorong Kemajuan dan Pelestarian Budaya Indonesia
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memegang peranan strategis dalam sinergi tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—dalam konteks pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia. UNY tidak hanya berfokus pada aspek akademik semata, tetapi juga aktif mengintegrasikan budaya dalam berbagai kegiatan yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas.
Berikut ini adalah contoh konkret peran UNY dalam bidang budaya yang menunjukkan bagaimana tridharma perguruan tinggi dijalankan secara sinergis yang penulis dapatkan dari halaman https://www.uny.ac.id/ yakni dengan diraihnya Prestasi Robot Seni Menari ROSEMERY dalam Kontes Robot Indonesia 2024. Pada ajang tersebut, UNY berhasil meraih juara 1 pada kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) Wilayah I melalui tim ROSEMERY. Robot humanoid ini menampilkan Tari Oleg Tamulilingan dari Bali dengan gerakan yang luwes, gagah, dan penuh keanggunan, menggambarkan perpaduan antara kecakapan teknis dan artistik.[7]
Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana UNY menggabungkan teknologi dan seni tradisional dalam ranah pendidikan dan penelitian. Mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Teknik dan Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, berkolaborasi menciptakan inovasi yang tidak hanya mengangkat budaya Indonesia, tetapi juga mengembangkan kemampuan riset dan teknologi. Selain sebagai ajang kompetisi, keberhasilan ini juga menjadi media edukasi dan promosi budaya kepada masyarakat luas, sehingga seni tradisional dapat dikenal dengan cara yang lebih modern dan menarik bagi generasi muda.
Contoh lainnya yakni melalui Pagelaran Ketoprak “Satyakarta Sudarsana” dalam Peringatan Dies Natalis ke-61 UNY. Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-61, UNY menggelar pertunjukan seni ketoprak berjudul “Satyakarta Sudarsana” yang diperankan oleh mahasiswa dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya bersama Fakultas Teknik. Pagelaran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni tradisional, tetapi juga sarana pembelajaran dan pengembangan kreativitas mahasiswa.[8]

Kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, serta delegasi Forum Komunikasi Komite Audit PTN-BH seluruh Indonesia, menambah nilai strategis acara ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya di perguruan tinggi.
Kegiatan ini mencerminkan pengabdian kepada masyarakat melalui pelestarian budaya, sekaligus memperkuat identitas dan kebanggaan lokal di tengah arus modernisasi. Kolaborasi lintas fakultas juga menunjukkan sinergi internal UNY dalam mengoptimalkan sumber daya untuk tujuan bersama.
UNY menjalankan tridharma perguruan tinggi secara terpadu dalam bidang budaya dengan diimplementasikan melalui bidang Pendidikan, dengan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan nilai-nilai budaya, seni tradisional, dan inovasi teknologi kepada mahasiswa. Contohnya adalah pelibatan mahasiswa dalam pertunjukan ketoprak dan pengembangan robot seni tari. Pada bidang Penelitian, melakukan riset yang menggabungkan teknologi dan budaya, seperti pengembangan robot humanoid yang mampu menampilkan tarian tradisional dengan presisi tinggi, serta kajian budaya yang mendalam untuk mendukung pelestarian dan inovasi. Terakhir pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat, melalui pnyelenggarakan pertunjukan seni, workshop, dan program pelestarian budaya yang melibatkan masyarakat luas, sehingga budaya tidak hanya menjadi warisan yang diam, tetapi terus hidup dan berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Sinergi ini memperkuat peran UNY sebagai institusi yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia dalam konteks modern.
Pengaruh dunia modern terhadap kebudayaan Indonesia membawa tantangan sekaligus peluang besar. Generasi muda Indonesia hidup di tengah arus globalisasi yang cepat, yang menuntut mereka untuk mampu beradaptasi tanpa kehilangan akar budaya. Dalam hal ini, peran perguruan tinggi seperti UNY sangat krusial sebagai penjaga dan pengembang budaya melalui sinergi tridharma perguruan tinggi. Melalui berbagai kegiatan inovatif dan kolaboratif, seperti keberhasilan ROSEMERY dalam kontes robot seni tari dan pagelaran ketoprak “Satyakarta Sudarsana”, UNY membuktikan komitmennya dalam mendorong kemajuan dan pelestarian budaya Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dan bangsa dalam menjaga warisan budaya yang berharga.
Dengan terus mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, UNY menjadi contoh inspiratif bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam membangun jati diri bangsa yang kuat, kreatif, dan berbudaya di tengah dinamika dunia modern.
Referensi
- A. Mulyana, “Potret Karakter Manusia Indonesia Dalam Dinamika Identitas Kebangsaan,” Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, Vol. 2, No. 2, 2016.
- Vanya Karunia Mulia Putri, “6 Proses Perubahan Sosial Budaya,” Kompas.Com, Oct. 21, 2022. [Online]. Available: Https://Www.Kompas.Com/Skola/Read/2022/10/21/110000169/6-Proses-Perubahan-Sosial-Budaya
- M. A. F. Muwahhida, “Membangun Kebangsaan Dan Memperkuat Budaya Lokal Melalui Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar,” Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol. 8, No. 2, Pp. 5640–5652, 2023.
- N. Suratmi, Multikultural: Karya Pelestarian Kearifan Lokal Kesenian Barongsai-Lion. Media Nusa Creative (Mnc Publishing), 2022.
- A. Orsidia, “Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Kesenian Beredap Sebagai Upaya Menjaga Nilainilai Budaya Lokal Dan Nilai-Nilai Pendidikan Di Desa Talang Sali Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma,” 2024.
- S. Aisyah, “Implikasi Diplomasi Publik Indonesia Sebagai Tuan Rumah Presidensi G20 Terhadap Pembangunan Ekonomi Dalam Negeri,” 2025.
- Humas Uny, “Pentas Ketoprak Satyakarta Sudarsana Meriahkan Dies Natalis Ke-61 Uny,” Yogyakarta, 2025. [Online]. Available: Https://Www.Uny.Ac.Id/Id/Berita/Pentas-Ketoprak-Satyakarta-Sudarsana-Meriahkan-Dies-Natalis-Ke-61-Uny
- Pewara-Uny, Majalah Pewara Dinamika Edisi April-Juni 2024. Yogyakarta, 2024.
***
*) Penulis adalah Dosen UIN Raden Intan Lampung.
**) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi radarbaru.com