Penulis: Inggrid Dwi Angly*

Tim Mahasiswa ilmu komunikasi yang berada pada lingkup organisasi UKM Graha sinema universitas 17 agustus 1945 surabaya sukses dalam karyanya yang berdurasi 1 menit dengan judul “PASCA” pada Festival short film DOSS. Festival Short Film DOSS adalah kompetisi film di mana peserta diundang untuk mengirimkan film berdurasi satu menit. Festival ini terbuka bagi pelajar dan umum di seluruh Indonesia dan bertujuan untuk menampilkan kreativitas dan keahlian dalam format film pendek. Festival inilah yang menjadi wadah kepada banyaknya mahasiswa, maupun siswa yang tertarik pada bidang perfilm an. dengan adanya tantangan durasi pada festival ini membuat tim ilmu komunikasi surabaya yang berada pada UKM Graha Sinema untag surabaya menunjukkan bahwa kreativitas mereka tidak pernah dibatasi oleh durasi serta keterbatasan produksi.

Keunikan Film Durasi 1 Menit

Dalam dunia perfilm an tentunya kita tahu bahwa tidak mudah dalam membuat film dengan durasi yang sangat pendek. Dengan mengangkat isu sosial, mahasiswa mahasiswa ilmu komunikasi ini harus memikirkan ide yang menyentuh dan memikirkan bagaimana cara memvisualisasikankan dengan kuat kedalam film yang akan mereka buat, tapi dengan segala tantangan itu, mahasiswa imu komunikasi untag surabaya dibantu dengan timnya yang berasal dari prodi lain berhasil membuat film pendek itu dengan hasil yang sangat maksimal, bisa dilihat dari bagaimana beberapa orang memperoleh titik emosional dan pesan yang sangat dalam dibalik film itu. Hal ini menunjukan bahwa tim dari mahasiwa ilmu komunikasi untag surabaya berhasil menunjukkan bahwa pentingnya storytelling dalam durasi yang terbatas.

Cerita Kreatif Dibalik Karya “PASCA”

film pendek ini menceritakan bagaimana rasa ketakutan yang tiba-tiba muncul Kembali dikarenakan kejadian yang tidak di inginkan di rasakan Kembali. maka dari itu untuk lokasi produksi film tersebut hanya berada di kamar mandi. karena kejadian tersebut sangat membekas di lokasi tersebut. produksi film tersebut membutuhkan Waktu 1 hari saja, sebelum melakukan roduksi kami para crew melakukan blokingan kamera dan treatment talent untuk pendalaman karakter talent. karena talent yang di butuhkan harus depresi dengan trauma yang sangat besar. pendalaman karakter yang sangat mendalam di lokasi agar seakan akan pernah mengalami kejadian secara langsung.

Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi tim. Anggota tim terdiri dari mahasiswa universitas 17 agustus 1945 surabaya yang memiliki keahlian di berbagai bidang, seperti penulisan naskah, penyutradaraan, pengeditan, dan produksi. Proses kreatif dimulai dengan brainstorming untuk menemukan ide yang sesuai dengan tema festival. Setelah itu, mereka menyusun naskah, membuat storyboard, dan mempersiapkan segala aspek teknis untuk produksi. Produksi yang dilakukan dalam waktu 1 hari merupakan salah satu tantangan besar bagi mereka, tapi hebatnya mereka mampu mengatasi masalah tersebut, dan berhasil dalam membuat film pendek  “PASCA” dengan mengedepankan elemen-elemen visual yang kuat dan pengeditan yang bagus. Selain itu, mereka juga berhasil memanfaatkan sumber daya yang ada dengan bijak, termasuk lokasi syuting yang strategis menggunakan toilet kampus dan penggunaan alat produksi yang sederhana namun maksimal.

Dukungan dari Kampus

Keberhasilan tim mahasiswa ini juga tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh pihak kampus. Program Studi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya aktif mendorong mahasiswanya untuk mengikuti berbagai kompetisi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Selain itu kampus juga mendukung adanya UKM Graha sinema, dimana UKM tersebut menjadi wadah kepada mahasiswanya dalam mengembangkan bakat perfilm an. Kampus memberikan dana dibeberapa kegiatan yang berada di UKM Graha sinema yang kemudian keuangan tersebut diolah untuk membeli peralatan peralatan produksi dengan tambahan kas anggotanya.

Pentingnya Festival Film untuk Generasi Muda

Festival film seperti ini memiliki peran penting dalam mendorong generasi muda untuk berkarya dan berkompetisi. Selain menjadi ajang untuk unjuk gigi, festival ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar dari karya-karya lain yang ditampilkan. Mahasiswa dapat memperluas wawasan mereka tentang berbagai gaya bercerita, teknik sinematografi, dan pendekatan kreatif lainnya.

Selain itu, festival film juga membuka peluang besar untuk menjalin koneksi dengan profesional di industri kreatif. Banyak pelaku industri, seperti sutradara, produser, dan penulis naskah, turut hadir dalam acara seperti ini. Hal tersebut memberikan kesempatan emas bagi para peserta untuk mendapatkan masukan konstruktif, saran berharga, hingga peluang kolaborasi profesional yang dapat menjadi batu loncatan dalam karier mereka. Tidak jarang, melalui interaksi ini, peluang untuk bekerja dalam proyek-proyek film besar dapat tercipta.

Reaksi dan Apresiasi

Adanya film “PASCA” yang sukses di screeningkan pada festival film di Jakarta mendapatkan apresiasi yang lumayan besar, baik dari kalangan mahasiswa, anggota Graha sinema,alumni Graha sinema, hingga masyarakat umum. Harapannya mahasiswa lain bisa terinspirasi dan terdorong  untuk ikut berkarya di bidang yang mereka minati. Beberapa mahasiswa bahkan mulai merencanakan untuk mengikuti kompetisi festival film serupa di masa yang akan datang.

Salah satu anggota tim menyatakan bahwa” keberhasilan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Walaupun tidak berhasil masuk nominasi tapi kami tidak menyangka dan bangga dengan film berdurasi satu menit yang kita buat bisa mendapatkan tempat sebesar ini dan bisa dilihat oleh banyak orang. Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi akan selalu membuahkan hasil,”

Tantangan ke Depan

Meskipun pencapaian ini patut dirayakan, tim juga menyadari bahwa perjalanan mereka belum selesai. Mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan dan kualitas karya mereka didalam UKM Graha sinema. Salah satu rencana mereka kedepan adalah memproduksi film pendek dengan durasi yang lebih panjang dan tema yang lebih kompleks dan meraih banyak penghargaan pada festival film yang akan datang.

Selain itu, mereka juga berharap dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa dari Surabaya juga berani bersaing di kancah nasional, Jangan pernah takut untuk mencoba dan belajar, setiap karya adalah seni, dan setiap proses adalah moment berharga” ujar salah satu anggota tim

Kesimpulan

Prestasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya yang berhasil masuk discreening festival film di Jakarta adalah bukti nyata bahwa kreativitas dan kerja keras dapat membawa hasil yang nyata. Dengan film berdurasi satu menit, mereka mampu menyampaikan pesan yang kuat dan mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UKM graha sinema serta kampus, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Melalui dukungan dari kampus dan UKM graha sinema, kerja sama tim yang solid, dan semangat untuk terus belajar dan berkreasi, mereka telah membuktikan bahwa durasi bukanlah hambatan untuk menciptakan karya yang penuh makna. Semoga pencapaian ini menjadi langkah awal menuju prestasi yang lebih besar di masa depan.

***

*) Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

**) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi radarbaru.com