Tasikmalaya, radarbaru.com – Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 23 Agustus 2024 hingga 3 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu permasalahan pengairan yang dialami oleh komunitas petani tanaman pepaya area lahan hijau Desa Margalaksana  melalui pembangunan sistem pengairan irigasi sebar dan tetes. Sistem pengairan irigasi sebar dan tetes ini dirancang untuk mengatasi kurang efisien dan efektifnya pengairan tanaman pepaya yang masih dilakukan secara tradisional dengan penyiraman menggunakan gayung dan ember.

Tim pengabdian masyarakat terdiri dari dosen dan mahasiswa, yaitu Bapak Hilman Dwi Anggana, Bapak Haris Rachmat, Bryan Maulana, Affan Maulana Raffi, dan Naufal Athalino Bakti. Dalam pelaksanaannya, tim mengunjungi masyarakat sasar komunitas petani di Desa Margalaksana Kecamatan salawu Kabupaten Tasikmalaya. Dimulai dari tahap perencanaan, survey dan pembukaan area lahan hijau untuk irigasi, pengadaan material, pemasangan material , uji coba dan evaluasi, sosialisasi pengontrolan dan pemeliharaan.

Pembangunan irigasi percikan dan tetes untuk penyiraman tanaman pepaya yang dikembangkan dalam lahan kosong Desa Margalaksana dapat membantu permasalahan yang dialami oleh petani selama ini. Proses penyiraman yang dilakukan selama ini masih menggunakan teknik tradisional dengan menggunakan ember dan gayung ataupun selang. Masalah yang dialami dalam penyiraman dengan teknik tersebut adalah terkait efisiensi waktu dan efektivitas penyerapan air yang disiramkan. Dengan menggunakan ember dan gayung tentu secara waktu akan lama dan banyak air yang disiramkan pada media yang terbatas dapat mengakibatkan penyiraman tidak efektif, apalagi kalau menggunakan selang dengan debit air yang cukup besar dapat mengakibatkan air banyak yang terbuang.

Dengan adanya irigasi percikan dan tetes, sistem pengairan menggunakan jalur-jalur piva PVC yang disalurkan menggunakan pompa dapat terdistribusikan ke banyak tanaman pepaya tanpa memerlukan waktu yang lama seperti menggunakan ember dan gayung. Pengaturan besar kecilnya air yang disiramkan dengan irigasi percikan dan tetes ini dapat disesuaikan dengan keperluan karena menggunakan sprinkle yang dapat diatur, sehingga air yang dikeluarkan untuk menyiram dapat dikontrol agar efektif.

Pembukaan Area Lahan Hijau untuk Tanaman Pepaya Desa Margalaksana. (Foto: Dok/Ist).

Selama kunjungan dilapangan tim pengabdian masyarakat yang diwakili oleh Bapak Haris Rachmat, menerima berbagai tanggapan positif dari petani dan perangkat desa secara umum. Mereka menyatakan bahwa pembuatan sistem pengairan dengan irigasi sebar dan tetes sangat membantu dalam mengatasi permasalahan pengairan tanaman pepaya terutama saat musim kemarau. Salah satu perwakilan petani menyampaikan bahwa harapannya agar kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk terus dilanjutkan karena sudah sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen Telkom University dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Salah satu point utama SDGs adalah mendukung industri, inovasi, dan infrastruktur. Adanya pembukaan dan pengembangan lahan kosong menjadi area lahan hijau dengan tanaman pepaya dapat mendorong industri berbahan baku buah pepaya seperti UMKM yang bergerak dalam manisan pepaya, inovasi metode tradisional dengan metode sistem irigasi sebar dan tetes dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyiraman sehingga petani akan semakin tertarik, dan pengembangan infrastruktur membantu pengetahuan maupun teknis secara mandiri oleh petani.