Radar Baru – Ony W Pahlevi, seorang kreator film yang karyanya telah banyak diakuisisi oleh penerbit besar seperti BRIN, terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu sutradara dan penulis film yang inovatif. Dalam wawancara eksklusif ini, kami menggali lebih dalam mengenai perjalanan kariernya, tantangan yang dihadapi dalam industri film, serta visinya tentang masa depan sinema yang semakin terintegrasi dengan teknologi. Berikut petikan wawancara bersama Ony W Pahlevi.
Pewawancara:
Selamat pagi, Ony. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berbicara dengan kami. Untuk memulai, bisa ceritakan sedikit mengenai perjalanan Anda di dunia film?
Ony W. Pahlevi:
Pagi! Thank you for having me. Perjalanan saya di dunia film sebenarnya dimulai saat kuliah di IKJ. Saya mulai suka menonton film dan merasa ada banyak potensi yang bisa dieksplorasi lebih dalam. Saya memulai karier saya saat kuliah dengan bekerja paruh waktu di rumah produksi milik sutradara ternama Robby Ertanto, waktu itu apapun saya kerjakan mulai dari asisten sutradara, asisten produser sampai saya diberikan kesempatan menjadi penulis skenario. Seiring waktu, saya belajar banyak tentang industri ini, bagaimana film tidak hanya bisa menjadi medium hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan, memicu perenungan, dan menciptakan perubahan.
Menjadi seorang kreator film yang karyanya diakuisisi oleh Penerbit BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah salah satu pencapaian yang besar. BRIN punya komitmen yang tinggi terhadap riset dan pengembangan teknologi, serta unsur – unsur pengetahuan lokal. Saya merasa beruntung karena karya karya saya diapresiaasi.
Pewawancara:
Sebagai seorang kreator, bagaimana Anda melihat perkembangan industri film di Indonesia saat ini, terutama dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat?
Ony W. Pahlevi:
Saya melihat bahwa industri film Indonesia semakin berkembang pesat, dan teknologi memainkan salah satu peran yang sangat penting dalam hal ini. Teknologi digital, misalnya, membuat proses pembuatan film menjadi lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh banyak orang. Dulu, untuk membuat film, kita harus bergantung pada peralatan mahal dan studio besar, tetapi sekarang dengan smartphone juga bisa. Saya punya pengalaman membuat film pendek berjudul “Sore Ibu Aku Pulang” dengan menggunakan ponsel pintar dan meraih juara pada VivoX70 film competition 2021, di film itu saya bekerja sama dengan Ibu Widyawati sosok inspriasi dan legenda perfilman Indonesia, serta aktor yang saya idolakan sejak dulu Dony Alamsyah, mereka berperan sebagai Ibu dan Anak.
Pewawancara:
Anda telah banyak menggarap film-film yang terhubung dengan riset, budaya, dan tradisi, seperti yang terlihat dalam karya karya yang diakuisisi oleh Penerbit BRIN. Apakah ada salah satu film yang pernah anda buat dan paling berkesan bagi Anda?
Ony W. Pahlevi:
setiap karya yang saya produksi sangat mengesankan bagi saya pribadi hahahaha, tapi beberapa yang berkesan adalah film dokumenter yang saya buat tentang Pakaian Adat laki – laki Madura, saya terhubung dengan salah satu royal family Kraton Bangkalan Madura, yang tidak memiliki bentuk Kratonnya namun masih sangat menjaga trah dan tradisi mereka, salah astunya dengan pakaian tersebut. Ada lagi yang judulnya “Kisah persaingan Agung dan Kirana” ini tentang pisang sebagai ikon kota kelahiran saya, Lumajang, bagaimana waktu itu Pisang Agung yang ukurannya terbesar se Indonesia dan hanya ada di Lumajang serta menjadi ikon berpuluh – puluh tahun, berencana digantikan oleh pisang Kirana, varian pisang berukuran kecil dan baru saja menjadi primadona akibat viral, ya viral, saat ini apa – apa kan harus viral dulu ya? hahahahaha, tapi saya mengambil sudut pandang persaingan ini sebetulnya dinilai dari para petani yang menanamnya, konteks sejarahnya, dan nilai gizinya saja. Kalau yang tayang di Penerbit BRIN ada lagi “Bunga Anggrek Permata Hatiku”, ini mengesankan bagi saya mengingat cerita sederhana yang mendunia, ini tentang Pak Eko, dengan ratusan koleksi anggreknya berhasil mengkawin silangkan anggrek dan menghasilkan varian baru, beliau juga memberi nama-nama dengan unsur lokal seperti Arya Wiraraja, Semeru, Kameswara, dan yang lebih membuat saya takjub Beliau banyak mendapatkan penghargaan dari luar negeri (Inggris) atas penemuannya ini. Bagi saya, film bukan hanya soal hiburan, tapi juga sebagai sarana untuk mendidik dan menginspirasi orang agar lebih sadar dan peka terhadap isu yang terjadi di sekitarnya.
Pewawancara:
Apakah Anda melihat adanya tren tertentu dalam film yang menggabungkan unsur teknologi, seperti AI? Bagaimana Anda melihat potensi tren ini dalam mempengaruhi arah industri film?
Ony W. Pahlevi:
Tren yang menggabungkan teknologi seperti AI memang semakin berkembang, dan saya rasa ini akan sangat mempengaruhi arah industri film ke depan. Teknologi seperti AI tidak hanya digunakan dalam aspek produksi, seperti pembuatan efek visual atau penyuntingan otomatis, tetapi juga dalam hal narasi itu sendiri. Misalnya dari awal sekali, mencari ide dasar dan topik yang akan di angkat.
Saya percaya, di masa depan, teknologi akan membantu kita untuk menciptakan pengalaman sinematik yang lebih imersif. Bayangkan sebuah film yang bisa menyesuaikan jalur ceritanya dengan pilihan yang dibuat oleh penonton, atau film yang memberikan berbagai kemungkinan skenario berdasarkan data tentang emosi dan respons penonton. Potensi teknologi ini sangat besar, dan saya rasa kita baru mulai menggoreskan permukaan dari apa yang bisa dicapai.
Pewawancara:
Sebagai penutup, apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada generasi muda yang tertarik berkarier di industri film?
Ony W. Pahlevi:
Saya juga masih harus terus belajar, hmmm apa ya pesan saya mungkin jangan takut untuk mengeksplorasi dan berinovasi. Dunia film terus berkembang, dan dengan teknologi, kita punya kesempatan untuk merubah cara kita membuat dan menikmati film. Jangan hanya terjebak pada satu cara berpikir atau satu formula yang sudah ada. Saya yakin, dengan kreativitas yang tepat, kita bisa menciptakan karya yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga membuka perspektif baru tentang dunia di sekitar kita.
Dengan karya-karya yang sudah terbukti menggabungkan seni, lokalitas, dan tradisi, Ony W Pahlevi terus memperlihatkan bahwa film bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah medium yang bisa merubah cara kita berpikir tentang masa depan. Semangat eksperimen dan inovasinya menjadi inspirasi bagi banyak kreator muda yang ingin berkarya di industri film yang terus berevolusi.