Radar Baru, Palembang – Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rimba Balai, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang turut merasakan kehidupan sehari-hari warga desa dengan bergabung dalam aktivitas ngangkit (mengumpulkan getah karet) pada Kamis dan Jumat. Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah Rohman, yang bekerja sama dengan warga setempat, khususnya Bapak Amran, dalam proses pengumpulan getah karet yang merupakan sumber penghasilan utama masyarakat di desa ini.

Kegiatan ngangkit karet ini tidak semudah yang dibayangkan. Selain harus berjalan di jalan yang licin, para pengumpul karet juga harus menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar. Kehadiran nyamuk yang mengganggu, bau karet yang menyengat, serta rasa khawatir akan kemungkinan adanya ular menambah kesulitan dalam menjalankan aktivitas tersebut. Namun, meskipun tantangan itu besar, semangat warga dan mahasiswa untuk turut berkontribusi tidak surut.

Hasil dari aktivitas ngangkit karet ini kemudian dijual pada hari Jumat sore kepada tokeh karet dengan harga 15.500 rupiah per kilogram. Bagi masyarakat Desa Rimba Balai, pendapatan dari karet menjadi salah satu sumber penghasilan utama mereka, dan setiap minggu mereka mengandalkan hasil getah karet untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Keterlibatan mahasiswa KKN seperti Rohman dalam kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa. “Ini adalah pengalaman yang berharga, saya jadi lebih memahami bagaimana kerasnya hidup di desa dan betapa pentingnya karet bagi perekonomian mereka,” ungkap Rohman setelah menyelesaikan kegiatan ngangkit bersama Bapak Amran.

Walaupun penuh tantangan, kegiatan ini juga memberikan makna lebih bagi mahasiswa KKN, karena mereka tidak hanya belajar teori di kampus, tetapi juga terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat yang sederhana namun penuh semangat untuk bertahan hidup. Seperti yang dirasakan oleh Rohman dan rekan-rekannya, kegiatan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan menambah wawasan mereka mengenai kehidupan petani karet di desa.