Oleh: Dinda Adistiara Anggraeni*
Ketahanan pangan menjadi suatu fondasi utama dalam menjaga stabilitas keberlanjutan suatu negara. Namun, Indonesia sering dihadapi tantangan dalam menjaga ketahanan pangan suatu aspek ekonominya, seperti pendapatan masyarakat, kestabilan harga pangan, serta pertumbuhan ekonomi. Aspek inilah menjadi suatu peran krusial dalam melahirkan sistem pangan yang tangguh untuk berkelanjutan.
Ketahanan pangan menjadi suatu isu strategis yang harus mendapatkan perhatian di Indonesia. Aspek ekonomi menjadi kunci utama dalam menjamin akses pangan yang layak bagi suatu masyarakat. Pangan bukan hanya suatu kebutuhan dasar, namun juga pilar stabilisasi anatara sosial dan ekonomi. Jika masyarakat tidak mampu mengakses suatu pangan, maka persoalan seperti gizi buruk memicu kerusuhan sosial yang sering terjadi. Masyarakat perlu mempertahankan ekonomi yang baik.
Pendapatan Masyarakat dan Akses Terhadap Pangan Bergizi
Pendapatan masyarakat secara langsung dapat menentukan daya beli mereka terhadap pangan. Masyarakat yang berpenghasilan rendah menjadi tantangan dalam akses terhadap pangan yang bergizi. Hal ini sering kali dijumpai karena keberadaan terbatasnya suatu dana. Kondisi seperti ini mengakibatkan konsumsi pangan yang kurang beragam serta tidak memenuhi kebutuhan gizi. Dalam kondisi ini, mereka lebih sering mengkonsumsi makanan dengan murah, namun rendah terhadap gizi. Akibatnya ketahanan pangan secara individu, terutama keluarga miskin menjadi rapuh.
Pemerintah perlu mengimplementasikan program peningkatan pendapatan, seperti subsidi pangan, perluasan lapangan kerja, serta pengembangan usaha mikro kecil menengah. Pendapatan yang lebih tinggi dapat menjangkau suatu produk pangan yang berkualitas dalam mendukung kesehatan serta produktivitas. Peningkatan suatu daya beli akan memperbaiki akses masyarakat terhadap produk pangan yang berkualitas.
Kestabilan Harga Pangan
Fluktuasi harga pangan menjadi ancaman nyata bagi ketahanan pangan. Ketika harga bahan pokok melonjak, masyarakat yang berpenghasilan rendah menjadi kelompok yang paling rentan terdampak. Kestabilan harga pengan bukan hanya soal ekonomi, namun juga soal keadilan dalam masyarakat untuk memenuhi ketahanan pangan. Kestabilan harga menjadi aspek penting dalam mempengaruhi masyarakat. Kenaikan harga pokok dapat merusak daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.
Pemerintah mempunyai peran dalam menciptakan kestabilan harga dengan pengendalian stok pangan, kebijakan subsidi, serta regulasi impor. Bukan hanya itu, investasi dalam pembangunan pertanian serta distribusi barang dapat membantu menurunkan biaya produksi serta distribusi sehingga harga pangan menjadi lebih stabil.
Pertumbuhan Ekonomi dam Stabilitas Pangan
Ketahanan pangan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam suatu kondisi ekonomi yang tumbuh dengan stabil, daya beli masyarakat meningkat. Sehingga mereka mampu mengakses pangan berkualitas, beragam, serta aman. Pertumbuhan ekonomi mendorong suatu investasi di sektor pertanian serta teknologi pangan yang meningkatkan produktivitas serta efisiensi distribusi pangan.
Pertumbuhan ekonomi menjadi suatu prioritas utama. Dampak dari pertumbuhan ekomoni harus dirasakan secara merata oleh semua kalangan masyarakat. Sehingga suatu lapisan bukan hanya tertinggal dalam askes terhadap pangan.
Ketahanan pangan ialah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat. Dalam hal inilah konteks ekonomi, peningkatan pendapatan, serta kestabilan harga, serta pertumbuhan menjadi langka yang harus dijaga. Indonesia mempunyai peluang besar dalam memperkuat ketahanan pangan. Dengan aspek ekonomi yang adil, masyarakat dapat memastikan pangan yang berkualitas, menciptakan masyarakat yang sehat, serta sejahtara dalam stabilitas ekonomi.
*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi