Penulis: Ageng Setyabudi*

Kebangsaan merupakan konsep yang mencerminkan identitas, persatuan, dan solidaritas suatu kelompok atau masyarakat berdasarkan faktor-faktor seperti sejarah, budaya, bahasa, agama, dan nilai-nilai bersama. Kebangsaan juga mencakup perasaan cinta dan rasa memiliki terhadap negara serta semangat untuk menjaga keutuhan dan kedaulatannya.

Artikel ini akan membahas makna kebangsaan, tantangan, serta pentingnya Pancasila dalam kehidupan mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya. Sebagaimana kita tahu bahwasanya nilai – nilai Pancasila saat ini sudah semakin berkurangnya rasa peduli terhadap Sejarah yang pernah ada. Sebagai seorang mahasiswa alangka lebih baiknya kita menjadi seorang pemuda yang peduli terhadap nilai – nilai Pancasila demi menjaga dan mau belajar sebagaimana besarnya suatu nilai yang ada di dalam Pancasila.

Kondisi yang mungkin saat ini dirasakan dalam era modern menyebabkan banyak pemuda – pemudi yang tidak peduli terhadap Sejarah yang ada, dalam penerapan nilai Pancasila dikalangan mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya banyak hal yang dapat dilakukan salah satu contoh dalam menerapkan nilai Pancasila mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya mendapatkan tugas penelitian di beberapa tempat bersejarah yang ada di wilayah kota Surabaya.

Surabaya menjadi kota pahlawan yang dimana dalam zaman dahulu, Surabaya menjadi salah satu kota yang menjadi saksi perlawanan terhadap penjajah. Salah satu tugas yang diberikan oleh dosen ilmu komunikasi untag Surabaya, memberikan tugas untuk mengunjungi situs Sejarah yang ada di Surabaya. Ada beberapa kelompok mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya memilih untuk mengunjungi tugu pahlawan Surabaya untuk melakukan penelitian, yang didalam penelitian mahasiswa ilmu komunikasi untag di tugaskan untuk memawancari dan mencari data mengenai benda – benda yang tersisa setelah peperang pada saat itu, mencari tau mengenai infrastruktur tugu pahlawan, kondisi perawatannya.

Pada saat itu salah satu seseorang yang diwawancari merupakan tour guide (TL) yang ditugaskan oleh pemkot SURABAYA, memberikan penjelasan bahwasanya masih banyak benda – benda yang tersisa bekas terjadinya perang dan benda – benda tersebut selalu dijaga agar menjadi salah satu saksi perjuangan para pahlawan. Tidak hanya itu monumen tugu pahlawan di bentuk memiliki makna simbol penghormatan atas keberanian dan pengorbanan rakyat SURABAYA dalam melawan Belanda pada November 1945. Monumen “tugu pahlawan sendiri memiliki ciri khas seperti paku yang terbalik, memiliki tinggi 40 sekian meter”, ujar tour guide.

Selain itu salah satu kelompok mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya juga mengunjungi rumah peninggalan HOS TJOKROMINOTO seorang nasionalis dan menjadi pemimpin sarekat islam. Bangunan rumah tersebut juga menjadi saksi bahwa IR SOEKARNO juga pernah tinggal disana untuk beberapa saat, tidak hanya tinggal seorang presiden pertama Indonesia yang dikenal sebagai bung karno ini juga belajar menulis di media yang diajarkan oleh HOS TJOKROMINOTO.

Mahasiswa ilmu komunikasi untag Surabaya juga sering melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menanam nilai kesadaran sejarah yang dimana hal ini penting agar terciptanya kecintaan terhadap tanah air. Dalam melakukan implementasi nilai Pancasila banyak hal yang menjadi tantangan yang dimana di era zaman sekarang kecanggihan alat – alat komunikasi semakin pesat perkembanganya, apabila tidak dengan benar menggunakannya akan membuat diri seseorang lemah serta terbawa arus budaya asing sehingga nilai – nilai pada Pancasila akan dilupakan.

Norma Pancasila sila ke 2 yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradap memiliki makna penegasan terhadap martabat manusia serta pentingnya keadilan dan beradap. Indonesia memiliki beberapa suku dan beberapa agama yang ada jadi penerapan nilai Pancasila ini dapat dilakukan dengan tanpa memandang suku, ras, agama lain supaya setiap individu seseorang dapat melakukan kegiatan masing – masing serta memunculkan nilai toleransi dan menciptakan kerukunan bagi masyarakat khalayak.

Tantangan untuk mengimplentasikan nilai – nilai Pancasila terdapat banyak hal seperti, ketimpangan sosial dan ekonomi yang dimana tantangan ini menjadikan seseorang ketimpangan dalam distibusi budaya, Pendidikan serta menciptakan perasaan tidak adil di masyarakat. Hal ini bertentangan dengan sila ke 5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang dimana keadilan yang seharusnya didapatkan oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kondisi tidak menanamkan nilai Pancasila membuat diri seseorang berani untuk melakukan korupsi dan membuat rugi negara maupun masyarakat.

Seperti kasus yang saat ini terjadi korupsi ratusan triliun hanya dihukum penjara 6,5 tahun dan denda 3 miliar membuat masyarakat merasa tidak mendapatkan keadilan yang sesungguhnya. Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi untag SURABAYA mendengar pemberitaan media seperti itu banyak ditemui di lingkungan kampus maupun luar kampus membahas hal tersebut dengan rekan – rekannya yang lain untuk berdiskusi.

Pengaruh budaya asing juga menjadi tantangan sendiri bagi para pemuda saat ini, dimana pengaruh ini berkembang pesat, tidak terasa apabila seseorang telah dijajah secara halus oleh bangsa asing. Banyak dijumpai di sekeliling kita yang berpakain serba bermerek luar, mengikuti budaya asing, melupakan produk yang dibuat langsung oleh bangsa sendiri. Alangkah lebih baik bagi kalangan anak muda untuk menggunakan produk lokal yang tidak kalah jauh secara kualitas dengan produk asing.

Dalam mengimpentasikan nilai Pancasila dukungan media juga sangat berpengaruh yang dimana dengan adanya beberapa media yang ada dapat memberikan suatu hal berpengaruh bagi pemuda penerus bangsa saat ini. Media saat ini harus digunakan dengan sebaik mungkin agar terhindar dari pemberitaan hoax yang dapat memecah belah bangsa.

Budaya yang ada di Indonesia khususnya wilayah Surabaya saat ini terlihat miris seperti kesenian ludruk dimana saat ini jarang dapat kita jumpai, karena kurangnya kesadaran untuk melestarikan dan menjaga budaya yang ada, sehingga menjadi penting bagi kita semua para pemuda – pemudi penerus bangsa agar tetap menanamkan nilai – nilai Pancasila dalam diri sendiri demi keutuhan dan kebaikan di masa depan nantinya.

Agar tidak hilangya budaya yang ada untuk menguatkan Pendidikan karakter berbasis pancasila dan mempromosikan budaya lokal yang sesuai dengan nilai nasional sebagai contoh tindakan yang mencerminkan nilai pancasila untuk dilakukan. Penanaman nilai – nilai Pancasila sejak dini setidaknya sudah dipelajari sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi agar rasa cinta tanah air memberikan dampak yang baik bagi generasi penerus bangsa.

Mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila di kehidupan mahasiswa ilmu komunikasi untag menjadikan diri seseorang yang bangga terhadap tanah air serta bermanfaat bagi sosial contoh kecil saat ketika ada kegiatan di sekitar rumah, ada kegiatan membersihkan kampung yang dilakukan secara bergotong – royong menjadi hal salah satu implementasi nilai pancasila. Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila membutuhkan komitmen dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, hingga organisasi masyarakat. Dengan upaya kolektif dan konsisten, tantangan-tantangan ini dapat diatasi untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan beradab sesuai dengan cita-cita Pancasila.

***

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

**) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi radarbaru.com