radarbaru.com – Di era digital yang serba cepat, mengiklankan produk atau layanan bukan lagi soal “yang penting tampil.” Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk iklan digital harus menghasilkan dampak yang nyata: klik, konversi, dan akhirnya, penjualan. Disinilah peran ROAS (Return on Ad Spend) menjadi sangat krusial dalam strategi digital marketing modern, seringkali dengan bantuan creative agency Jakarta terkemuka.
ROAS bukan hanya sekedar metrik, melainkan cerminan efisiensi pengeluaran iklan kamu dan kemampuan kampanye dalam mendorong pertumbuhan bisnis. Inilah mengapa tanpa pemahaman dan pengukuran ROAS yang tepat, sebuah bisnis berisiko besar membuang anggaran iklannya secara tidak efektif, alih-alih mendorong pertumbuhan yang berarti. Bagi banyak bisnis, bermitra dengan creative agency Jakarta adalah langkah cerdas untuk memastikan optimalisasi ROAS.
Apa Itu ROAS?
ROAS (Return on Ad Spend) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efektivitas iklan digital, yaitu seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dari setiap unit mata uang yang dibelanjakan untuk iklan, dan memberikan indikasi mengenai profitabilitas iklan kamu .Dengan kata lain, ROAS membantu kamu memahami seberapa efisien pengeluaran iklan kamu dalam menghasilkan pendapatan.
Rumus ROAS
Untuk menghitung ROAS, kamu memerlukan dua komponen utama yaitu total pendapatan yang dihasilkan dari iklan dan total biaya yang dikeluarkan untuk iklan tersebut. Rumus untuk menghitungnya cukup sederhana seperti berikut:ROAS = Total Revenue from Ads / Total Ad Spend
Sebagai contoh, jika kamu menghabiskan Rp10 juta untuk iklan dan mendapatkan penjualan sebesar Rp40 juta, maka perhitungan ROAS kamu adalah Rp40.000.000 dibagi Rp10.000.000, yang menghasilkan angka 4. Ini berarti, setiap Rp1 yang kamu alokasikan untuk iklan menghasilkan pendapatan sebesar Rp4.
Vitalnya ROAS sebagai Fondasi Kesuksesan Iklan Digital
ROAS bukan sekedar angka, melainkan indikator vital yang memberikan wawasan mendalam tentang performa iklan kamu di ruang digital. Beberapa fungsi penting dari ROAS diantaranya untuk:
1. Mengukur Efektivitas Kampanye
ROAS memberikan data konkret tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kamu bisa melihat kampanye mana yang menghasilkan return tinggi, dan mana yang perlu dihentikan atau diubah. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data yang jauh lebih akurat dibandingkan hanya mengandalkan intuisi.
2. Membantu Alokasi Anggaran Lebih Cerdas
Dengan ROAS, kamu bisa mengalokasikan dana iklan lebih cerdas. Investasikan lebih banyak pada iklan atau channel yang memiliki performa ROAS tinggi, dan pangkas atau optimasi ulang kampanye yang memboroskan anggaran. Ini memastikan bahwa setiap rupiah yang kamu keluarkan bekerja secara optimal.
3. Membuktikan Nilai ROI Digital Marketing
ROAS adalah salah satu cara untuk membuktikan bahwa digital marketing bukan sekadar pengeluaran biaya, tapi investasi. Ini sangat penting saat kamu harus melaporkan performa kepada pemilik bisnis, investor, atau manajemen yang berorientasi pada laba.
4. Dasar untuk Optimasi Strategi
Data ROAS menjadi landasan utama untuk terus mengoptimasi strategi iklan kamu. Dengan memonitor ROAS, kamu bisa membuat penyesuaian yang diperlukan, seperti mengubah target audiens, menyesuaikan copywriting iklan, atau memilih channel iklan yang lebih efektif (misalnya Google Ads, Meta Ads, TikTok Ads, dll).
ROAS vs ROI: Apa Bedanya?
Banyak yang bingung antara ROAS dan ROI (Return on Investment) di kalangan para praktisi pemasaran maupun pemilik bisnis. Meskipun keduanya merupakan metrik penting yang mengukur pengembalian, fokus dan cakupan perhitungannya berbeda secara fundamental, seperti yang diuraikan dalam tabel berikut:
Aspek |
ROAS |
ROI |
Fokus |
Efektivitas iklan |
Keuntungan keseluruhan bisnis |
Formula |
Revenue / Ad Spend |
(Profit – Cost) / Cost |
Digunakan oleh |
Tim digital marketing |
Pemilik bisnis atau manajemen |
Output |
Pendapatan per biaya iklan |
Laba bersih dari seluruh usaha |
Target ROAS yang Ideal?
Target ROAS yang ideal sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor di sebuah bisnis:
Bagi E-commerce dengan margin rendah
Mungkin memerlukan ROAS minimal 3–4x untuk menutupi biaya operasional dan menghasilkan keuntungan.
Produk dengan margin tinggi atau layanan digital
Di level ini, ROAS 2x pun bisa jadi sudah cukup menguntungkan karena margin keuntungan per penjualan yang lebih besar.
Brand awareness campaign
Kampanye ini mungkin tidak menghasilkan ROAS tinggi secara langsung, tetapi harus diukur dampaknya secara jangka panjang dari sisi brand awareness dan loyalitas pelanggan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan target ROAS dengan margin keuntungan bisnis kamu, biaya operasional keseluruhan, serta tujuan spesifik kampanye apakah itu penjualan langsung atau branding untuk jangka panjang. Penyesuaian ini memastikan bahwa target yang ditetapkan realistis dan mendukung keberlanjutan bisnis kamu.
Cara Meningkatkan ROAS dalam Strategi Digital Marketing
Untuk memaksimalkan hasil ROAS, kamu perlu pendekatan yang holistik dan berkelanjutan:
-
Segmentasi Audiens yang Lebih Tepat
Hindari target audiens yang terlalu luas. Gunakan data demografi, minat, atau retargeting untuk hasil yang lebih fokus dan relevan dengan calon pembeli kamu. -
Perbaiki Landing Page
Banyak klik tapi sedikit pembelian? Mungkin masalahnya ada di halaman tujuan. Tingkatkan copywriting, kecepatan loading, dan Call to Action (CTA) agar pengalaman pengguna lebih mulus dan persuasif. -
Uji Iklan Secara Berkala (A/B Testing)
Selalu coba berbagai versi iklan untuk melihat mana yang paling efektif dalam mengubah klik menjadi pembelian. Ini bisa mencakup perubahan pada headline, visual, atau bahkan penempatan CTA. -
Optimalkan Channel Iklan
Bisa jadi iklan di TikTok lebih efektif daripada Instagram, atau Google Search lebih kuat dari YouTube. Analisis performa tiap channel secara individual untuk mengalokasikan budget dengan lebih cermat. -
Gunakan Tools Analytics
Manfaatkan Google Ads, Facebook Ads Manager, Google Analytics, atau platform pihak ketiga untuk memonitor ROAS secara real time dan mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai performa iklan yang sedang ditayangkan.
Studi Kasus Mini: ROAS dalam Kampanye Ecommerce
Sebagai contoh praktis, sebuah toko online yang menjual produk fashion wanita dengan margin 40% menjalankan dua kampanye iklan secara bersamaan. Kampanye A, dengan biaya Rp5 juta, berhasil menghasilkan pendapatan Rp25 juta, menghasilkan ROAS 5x. Di sisi lain, Kampanye B, dengan biaya yang sama (Rp5 juta), hanya menghasilkan pendapatan Rp12 juta, dengan ROAS 2.4x.
Dengan menganalisis data ROAS ini, toko online tersebut dapat mengambil keputusan strategis yang cepat dan tepat. Mereka memutuskan untuk menghentikan kampanye B yang kurang efektif dan mengalokasikan lebih banyak anggaran ke kampanye A yang terbukti jauh lebih menguntungkan. Pendekatan berbasis data ini memungkinkan mereka untuk memaksimalkan keuntungan dan mengoptimalkan efisiensi pengeluaran iklan secara keseluruhan.
Pendekatan berbasis data ini sering kali difasilitasi oleh tim ahli dari sebuah creative agency Jakarta, sehingga memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan keuntungan.
Data Adalah Bahan Bakar Utama Strategi Digital Marketing
Dalam digital marketing, data adalah bahan bakar utama sebuah strategi. ROAS adalah salah satu metrik terpenting untuk memastikan bahwa dana iklan kamu bekerja secara efisien dan produktif. Tanpa memantau ROAS, kamu sangat mungkin buang-buang uang tanpa hasil yang signifikan.
“Digital marketing tanpa ROAS, bagaikan mengarungi lautan tanpa kompas.”
Mulailah ukur ROAS untuk setiap iklan yang kamu jalankan, dan jadikan metrik ini sebagai dasar utama pengambilan keputusan dalam kampanye digital kamu ke depannya.
Jika kamu membutuhkan keahlian dalam menganalisis dan meningkatkan ROAS, berimitra dengan creative agency Jakarta dapat menjadi langkah strategis. Hubungi Communic 8 selaku creative agency jakarta untuk konsultasi di sini!