Radar Baru, Malang — Dalam rangka implementasi program kerja Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Tematik, Angkatan 18 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menyelenggarakan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-29. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Asuh Anak dan Lansia (RAAL) Griya Asih, Lawang, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan lansia dan upaya memperkuat ikatan lintas generasi.
Acara yang dipusatkan di halaman parkir RAAL Griya Asih ini mendapat dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Ratih Juliati, M.Si, serta melibatkan partisipasi aktif dari pengelola panti, masyarakat sekitar, dan pemerintah daerah. Kegiatan dirancang dengan alur yang terencana dan humanis, memastikan setiap peserta—khususnya para lansia—dapat menikmati momen berharga ini dengan nyaman dan bahagia.
Pagi hari, suasana ceria menyelimuti lokasi acara saat para lansia, didampingi mahasiswa PMM, mengikuti senam pagi bersama. Gerakan yang disesuaikan dengan kondisi fisik para peserta membuat kegiatan ini menyenangkan sekaligus menyehatkan. Usai senam, para lansia mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk pengecekan tekanan darah dan konsultasi ringan, sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif kesehatan usia lanjut.
Kegiatan resmi dibuka oleh MC, diikuti dengan sambutan dari Ketua Pelaksana PMM, Alik Ansyori A., M.T., yang menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk konkret kepedulian generasi muda terhadap para lansia. “Kami berharap kegiatan ini memberi kebahagiaan dan semangat baru bagi para lansia,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Ratih Juliati, M.Si., yang menilai program ini sebagai wujud pengaplikasian ilmu sekaligus kepedulian sosial mahasiswa. Pengelola RAAL Griya Asih pun menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa, menilai kegiatan ini sangat berarti secara emosional dan mental bagi para penghuni lansia.
Perwakilan Camat Lawang dan Bupati Kabupaten Malang turut hadir, memperkuat komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan lansia.
Simbolisasi pembukaan dilakukan dengan prosesi pelepasan balon ke udara dan pemotongan tumpeng, yang kemudian disusul dengan menyanyikan Mars Lansia secara bersama-sama. Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti momen ini.
Salah satu sesi yang paling dinantikan adalah edukasi kesehatan oleh dosen Fakultas Kedokteran UMM. Dengan gaya penyampaian santai dan komunikatif, dosen tersebut memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat di usia senja, termasuk cara mengontrol gula darah dan menjaga pola makan. Para lansia pun antusias bertanya, menunjukkan keinginan kuat untuk tetap sehat dan aktif.
Tak hanya memperhatikan aspek kesehatan, acara ini juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi lokal. Stan-stan UMKM dari wilayah Lawang dan sekitarnya turut meramaikan acara. Produk makanan ringan dan kerajinan tangan dijajakan kepada pengunjung, memberikan kesempatan promosi dan transaksi langsung.
“Saya senang bisa ikut serta. Ini adalah dukungan nyata dari anak-anak muda terhadap pelaku usaha kecil seperti kami,” kata salah satu pelaku UMKM.
Suasana semakin semarak dengan penampilan mahasiswa dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) yang membawakan tarian energik. Tak disangka, beberapa lansia ikut berdansa, menambah kehangatan dan kegembiraan di tengah acara.
Secara keseluruhan, peringatan Hari Lansia Nasional di RAAL Griya Asih ini berhasil menghadirkan pengalaman yang membahagiakan bagi para lansia. Mereka mengaku lebih termotivasi untuk menjalani hari-hari dengan semangat dan aktif mengikuti kegiatan sosial ke depannya.
Bagi mahasiswa PMM, acara ini menjadi pembelajaran langsung tentang pengelolaan acara, kerja tim, dan interaksi sosial. Sementara itu, bagi UMKM lokal, ini adalah peluang berharga untuk memperluas jangkauan pasar.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama seluruh panitia dan mahasiswa PMM Tematik Angkatan 18, menandai akhir dari sebuah acara yang bukan hanya bermakna secara simbolik, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata. Kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, pemerintah daerah, pengelola panti, dan pelaku usaha membuktikan bahwa perhatian terhadap lansia adalah tanggung jawab bersama.
Semangat untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, sehat, dan berdaya tampak nyata dalam kegiatan ini. Diharapkan, inisiatif serupa dapat terus dikembangkan dan menginspirasi berbagai pihak di masa mendatang.