radarbaru.com – Muhammad Khawariz, Founder & CEO Parenthing Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius Top 10 IPB University Alumni Leaders – 2024 oleh CEO Insights Asia. Penghargaan bergengsi ini menegaskan kiprahnya sebagai pemimpin visioner yang sukses menggabungkan inovasi teknologi dengan nilai sosial untuk mendukung kualitas hidup keluarga modern.
Khawariz merupakan Lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University yang telah menorehkan perjalanan akademis gemilang. Ia pernah dinobatkan sebagai The Most Outstanding Student dan The Most Inspiring Student di IPB pada tahun 2022. Namun, prestasi akademis itu belum cukup menahan dahaganya untuk membuat perubahan sosial yang nyata.
Motivasinya menjelma menjadi bentuk nyata melalui Parenthing, perusahaan rintisannya yang fokus mengembangkan teknologi dan layanan penunjang pengasuhan anak. Sebagai pendiri, ia mengusung misi mengatasi tantangan keseharian orang tua melalui solusi digital inovatif, dari edukasi hingga produk praktis. Dalam waktu singkat, Parenthing telah menjangkau ribuan keluarga, menghadirkan layanan konsultasi dengan psikolog ahli, edukasi pengasuhan berbasis sains, hingga ekosistem jual beli produk untuk anak.
CEO Insights Asia, platform yang menetapkan reputasi tinggi di dunia kepemimpinan regional, setiap tahun menyusun daftar “Top 10 IPB University Alumni Leaders”. Penilaian dilakukan oleh para CXO, analis, dan dewan redaksi berdasarkan kontribusi nyata di pasar dan industri. Muhammad Khawariz terpilih bukan tanpa alasan. Ia dinilai sebagai “a dynamic leader with a decade of experience helping leaders and companies align profit with purpose”. Kalimat ini mencerminkan gaya kepemimpinan yang sarat visi sosial yang tak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga mengedepankan perubahan nyata di masyarakat.
Khawariz menyatakan penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan memperluas dampak. “Saya percaya, setiap anak Indonesia berhak tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta. Dan setiap orang tua berhak mendapatkan akses informasi untuk membesarkan anak-anaknya dengan cara terbaik,” ujarnya.
Kisah Khawariz menjadi inspirasi bahwa inovasi tak harus lahir di Silicon Valley. Ia bisa tumbuh dari kampus Bogor, dari keresahan pribadi, dan dari keberanian untuk mencoba hal baru. Dan yang terpenting, setiap langkah yang diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat, sekecil apa pun, akan selalu punya makna. Muhammad Khawariz bukan hanya membangun sebuah startup, ia sedang membangun generasi.