Penulis: Mu’asyaroh*

Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, perdebatan mengenai sistem pemerintahan yang paling tepat untuk Indonesia semakin menghangat. Dua sistem yang sering dibandingkan adalah presidensialisme dan parlementer. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta implikasi yang signifikan terhadap cara negara ini dikelola.

Dalam opini ini, kita akan membahas kedua sistem tersebut, serta mengapa pemilihan sistem pemerintahan yang tepat sangat penting bagi masa depan bangsa.

Presidensialisme, Kekuatan Eksekutif yang Kuat

Sistem presidensialisme memberikan kekuasaan yang besar kepada presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam sistem ini, presiden dipilih langsung oleh rakyat dan memiliki masa jabatan tertentu. Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah stabilitas yang dapat dihasilkan. Dengan presiden yang memiliki kekuasaan eksekutif yang jelas, keputusan dapat diambil dengan cepat dan efisien.

Namun, kekuatan yang besar ini juga memiliki risiko. Jika presiden tidak memiliki pengawasan yang memadai, ada kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif adalah hal yang krusial. Jika salah satu cabang kekuasaan terlalu dominan, maka dapat mengganggu keseimbangan yang diperlukan dalam pemerintahan.

Parlementer, Kolaborasi dan Keseimbangan

Di sisi lain, sistem parlementer menempatkan kekuasaan di tangan parlemen, dan perdana menterinya adalah anggota parlemen yang terpilih. Dalam sistem ini, perdana menteri biasanya dipilih dari partai politik yang memiliki mayoritas kursi di parlemen. Salah satu keunggulan sistem parlementer adalah kemampuannya untuk mendorong kolaborasi antarpihak. Dengan adanya koalisi, berbagai suara dan kepentingan dapat terwakili dalam pengambilan keputusan.

Namun, sistem parlementer juga memiliki kelemahan. Ketidakstabilan politik sering kali terjadi ketika tidak ada partai yang memiliki mayoritas mutlak, menyebabkan pembentukan pemerintahan yang lemah. Selain itu, pergantian perdana menteri yang sering dapat mengganggu kontinuitas kebijakan.

Dampak Terhadap Rakyat, Penting untuk mempertimbangkan dampak dari kedua sistem ini terhadap kehidupan sehari-hari rakyat. Dalam sistem presidensialisme, rakyat dapat lebih mudah mengenali pemimpin mereka dan menuntut pertanggungjawaban secara langsung. Namun, jika presiden tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat, maka ketidakpuasan dapat meningkat.

Sementara itu, sistem parlementer dapat lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya banyak partai, suara-suara minoritas dapat didengar. Namun, jika pemerintahan tidak stabil, maka kebijakan yang dihasilkan mungkin tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan.

Memilih yang Terbaik untuk Indonesia

Ketika mempertimbangkan sistem mana yang paling cocok untuk Indonesia, kita harus melihat konteks sosial, budaya, dan politik yang ada. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, baik dari segi etnis, agama, maupun budaya. Oleh karena itu, sistem pemerintahan yang dipilih harus mampu mengakomodasi pluralitas ini.

Sistem presidensialisme mungkin lebih sesuai untuk memberikan kepemimpinan yang kuat dalam situasi darurat atau ketika keputusan cepat diperlukan. Namun, dalam konteks Indonesia yang sangat beragam, sistem parlementer bisa memberikan ruang bagi berbagai suara untuk didengar, sehingga menciptakan kebijakan yang lebih inklusif.

Dalam memilih antara presidensialisme dan parlementer, kita tidak harus terjebak dalam dikotomi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan bijak. Mungkin, jalan tengah yang menggabungkan elemen-elemen dari kedua sistem tersebut dapat menjadi solusi yang lebih baik untuk Indonesia. Misalnya, memperkuat mekanisme checks and balances dalam sistem presidensial, atau memastikan stabilitas dalam sistem parlementer.

Yang terpenting adalah melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Rakyat harus memiliki suara dalam menentukan sistem pemerintahan yang mereka inginkan, karena pada akhirnya, mereka lah yang akan merasakan dampak dari pilihan tersebut.

Dengan pemahaman yang baik tentang kedua sistem ini, diharapkan rakyat dapat membuat keputusan yang cerdas dan bijak demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

***

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pamulang Serang, prodi Ilmu Pemerintahan.

**) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi radarbaru.com