Radar Baru –  Pada hari Sabtu (10/8/24), KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pungsari menyelenggarakan acara Workshop Batik yang bertempat di Taman Batik Sekar Gading, Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Workshop ini diadakan sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, sekaligus peningkatan kesadaran budaya dan keterampilan dalam kesenian batik.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta beserta tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk Bapak Camat Plupuh, Koordinator BKKBN Kecamatan Plupuh, Bapak Kepala Desa beserta Perangkat Desa, Tim Pelatih Workshop Batik Desa Pungsari, serta Perwakilan Desa dari KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 se-Kecamatan Plupuh.

Acara dibuka dengan open gate pada pukul 08.00 WIB untuk registrasi peserta. Kemudian, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan sambutan-sambutan sebagai pembukaan.

Sambutan yang pertama disampaikan oleh Abigael Farel dari program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro selaku Ketua Pelaksana Workshop Batik Desa Pungsari tahun 2024. “Mengutip perkataan Tokoh Spiritual dan Politikus India, Mahatma Gandhi, ‘Budaya suatu bangsa bersemayam di hati dan jiwa masyarakatnya.’ Oleh karena itu, Workshop Batik Desa Pungsari sebagai upaya pelestarian budaya batik diharapkan dapat bersemayam di hati dan jiwa masyarakat Indonesia, khususnya teman-teman semuanya,” ujarnya.

Acara selanjutnya adalah pemberian sambutan oleh Bapak Edy Santosa Wibowo selaku Koordinator BKKBN Kecamatan Plupuh, Bapak Suparmin selaku Kepala Desa Pungsari, serta Bapak Edy Purwanto, S.STP., M.Si. selaku Camat Plupuh. Sambutan disampaikan secara antusias untuk menyemarakkan keberlangsungan acara dengan tagline yang khusus dibuat untuk acara ini, yakni “Ingat Batik, Ingat Pungsari.”

Setelah pemberian sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari Ibu Indah Tyasmini selaku perwakilan dari Tim Pelatih Workshop Batik. Dalam sesi pemaparan, beliau menjelaskan tentang proses pembuatan batik tulis yang akan dilalui oleh peserta, mulai dari menggambar pola di atas kain, mencanting pola yang telah digambar di kain, hingga menyolet (mewarnai) kain.

Peserta terlihat antusias selama proses membatik. Beberapa orang mengaku baru pertama kali membatik sehingga mereka terlihat cukup kaku saat menggambar pola dan mencanting di atas kain. Di sisi lain, beberapa orang lainnya juga lebih kreatif sehingga mereka dapat mengkreasikan pola dan lebih luwes saat mencanting di atas kain.

Acara ditutup pada pukul 16.00 WIB dengan dokumentasi bersama dan penutupan secara resmi. Hasil karya peserta disimpan oleh panitia untuk proses terakhir, yaitu nglorod (menghilangkan malam dengan merebus kain batik). Akhirnya, kain batik yang sudah melewati proses nglorod akan dikirimkan kembali kepada peserta.

Kepala Desa Pungsari, Bapak Suparmin, menyampaikan ucapan selamat dan bangga atas suksesnya keberlangsungan acara ini. Beliau berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk mengembangkan potensi “Desa Wisata Batik” di Desa Pungsari. “Sebenarnya, acara seperti ini sudah sejak lama ingin dilaksanakan. Akan tetapi, baru terlaksana baru-baru ini, yang kebetulan bersamaan dengan pelaksanaan KKN Undip yang juga mendukung terlaksananya acara ini. Harapannya, acara ini bisa diadakan lagi di waktu mendatang. Mungkin beberapa bulan sekali, atau kalau bisa ya sebulan sekali diadakan,” tuturnya.

Workshop Batik Desa Pungsari ini merupakan langkah awal dari rangkaian program pengembangan yang dirancang oleh Pemerintah Desa untuk mewujudkan Desa Wisata Pungsari. Harapannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, serta dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan pelestarian budaya lokal bagi masyarakat Desa Pungsari.