Radar Baru, Surabaya – Riset nasional untuk melawan pembajakan film di Indonesia hari ini, 3 September 2025, menggelar kegiatan literasi digital di Surabaya. Acara yang merupakan bagian dari riset yang dipimpin oleh pakar komunikasi Dr. Daniel Susilo ini dilaksanakan di Auditorium Fikom Universitas Dr. Soetomo (Unitomo).
Kegiatan di Surabaya ini menjadi penutup dari rangkaian uji coba modul literasi yang sebelumnya telah sukses diadakan di Jakarta, Makassar, Medan, dan Bandung. Riset ini merupakan kemitraan strategis antara tim peneliti dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk mencari solusi efektif atas maraknya konsumsi film bajakan.
Kolaborasi Riset untuk Selamatkan Industri Film
Ketua Peneliti, Dr. Daniel Susilo, Researcher Fellow INTI International University Malaysia dengan rekam jejak riset global, menyatakan pentingnya kegiatan ini. “Surabaya adalah kota kelima dan terakhir dalam rangkaian uji coba instrumen kami. Data yang terkumpul dari sini sangat krusial untuk memvalidasi model solusi anti pembajakan yang kami kembangkan bersama BPI,” ujarnya.
Anggota tim peneliti dari Pusat Riset Politik BRIN, Dr. Endik Hidayat, juga menambahkan, “Dengan data dari lima kota besar, kami bisa merumuskan rekomendasi kebijakan yang kuat dan berbasis bukti untuk melindungi ekosistem sinema Indonesia.”
Kegiatan literasi digital di Fikom Unitomo ini difasilitasi oleh Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi, Dr. Nurannafi Farni Syam Maella. Para peserta dari kalangan mahasiswa dan umum menunjukkan antusiasme tinggi untuk mendukung gerakan anti pembajakan film di Surabaya.