Radar Baru, Malang – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang yang beranggotakan; Muhammad Farhan Zaki, Bintang Zaman Indrawi, Muhammad Sobirin Ramadhan, aikal Ramansyah,dan Rafid Baridwan yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Nu’man Aunuh, S.H., M.Hum.Dalam kegiatan ini Mahasiswa PMM Kelompok 53 Gelombang 1 melakukan edukasi mengenai anti-bullying kepada Siswa-Siswi di Sekolah MI NU Asrikaton yang beralamat di Jl. Mawar No.122, Bambon, Asrikaton, Kec. Pakis, Kabupaten Malang pada tanggal kamis 30 Januari 2025.
Bullying atau perundungan seringkali terjadi di kalangan pelajar khususnya pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Perundungan merupakan aksi atau tindakan intimidasi oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah dari pelaku perundungan. Perundungan biasanya dilakukan secara berulang dan dilakukan dengan sengaja untuk melukai korbannya baik itu secara fisik maupun emosional (Coloroso, 2007).
Bullying atau Perundungan dapat kita jumpai dimana saja seperti di lingkungan masyarakat, sekolah, rumah, tempat bermain dan lain sebagainya. Bullying atau perundungan dapat berbentuk fisik dan verbal, perundungan fisik dapat berupa tindakan memukul, menendang, menjambak dan sebagainya yang bersangkutan dengan aktivitas fisik. Begitupun dengan Verbal Bullying merupakan perundungan yang dilakukan melalui ucapan seperti menghina, menyebarkan berita bohong (hoax), memberi julukan yang tidak menyenangkan kepada orang, dan sebagainya yang berkaitan dengan perkataan.
“Kegiatan tanya jawab mengenai bullying kepada siswa-siswi MI NU oleh PMM Kelompok 53 Muhammadiyah Malang “
Bullying atau Perundungan dapat terjadi di lingkungan sekolah jika kita salah memilih teman, apabila terdapat teman yang dilihat tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan semena-mena maka hal tersebut bisa saja akan membawa dampak buruk bagi kita. Namun sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang dapat bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya, maka kita akan mendapat dampak positif bagi pergaulan kita.
Lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi terjadinya aksi perundungan, peran masyarakat dalam memberikan contoh perilaku yang baik sangat penting bagi anak-anak hingga remaja lainnya. Lingkungan yang sehat daan nyaman memberikan suasana yang bagus bagi remaja dalam membangun karakter yang baik.

Pada era globalisasi ini, bullying sering dilakukan di media sosial seperti Instagram, Facebook, Tik-Tok, dan sebagainya, bullying seperti ini sering disebut sebagai cyberbullying. Media sosial sekarang ini sering digunakan oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia. Maka dari itu, pengawasan orang tua perlu dilakukan untuk anak-anak supaya mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan nantinya. Bullying dapat dilakukan oleh siapa saja mulai dari Perundungan dapat menyebabkan kerusakan mental dan fisik jika dilakukan secara berulang kali. Perundungan dapat berdampak pada mental, fisik, sosial dan akademik korbannya.
Dampaknya kepada mental korban adalah mengakibatkan stres, depresi hingga bunuh diri; dampaknya kepada fisik dapat mengakibatkan luka ringan hingga luka berat bagi tubuh korban; dampak sosial bagi korban adalah menarik diri hingga merasa cemas, sedangkan dampak akademis bagi korban adalah prestasi dan potensi siswa dapat mengalami penurunan. Oleh karena itu, Anggota Pengabdian Mahasiswa ke Masyarakat (PMM) Baktimu Negeri Kelompok 53 Gelombang 1, menyelenggarakan acara “Tolak Bullying” di Sekolah MI NU Asrikaton, di mana mereka mempelajari cara-cara untuk menghindari perilaku bullying di sekolah, metode untuk mengatasi bullying yang terjadi di lingkungan sekolah, berbagai dampak dari tindakan bullying, serta langkah-langkah pencegahan bullying dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini diselenggarakan karena memperhatikan jumlah insiden bullying yang terus meningkat, terutama karena sekolah menjadi lingkungan yang rawan terhadap terjadinya perilaku bullying”