Radarbaru, Bekasi — Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya menginisiasi program Public Relations bertajuk CILIK “Cinta Lingkungan Itu Keren”. Sebuah kampanye edukatif yang ditujukan bagi anak-anak usia dini di TK Nabila, Cibitung, Bekasi. Program ini bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan melalui pemilahan sampah sejak usia dini.
Program CILIK dirancang untuk mendukung dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Dengan pendekatan bermain sambil belajar, anak-anak dikenalkan pada konsep memilah sampah organik dan non-organik melalui media visual, lagu anak, games pilah sampah, dan aktivitas langsung di sekolah.
“Anak-anak memiliki potensi besar menjadi agen perubahan lingkungan. Lewat program ini, kami ingin menunjukkan bahwa tangan kecil mereka bisa menciptakan perubahan besar untuk bumi,” ujar Jesica, Ketua Tim PR CILIK.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 41,27% dari total sampah di Indonesia merupakan sampah organik, sementara 18,01% lainnya adalah sampah plastik yang sulit terurai dan membahayakan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini menjadi dasar tim CILIK mengusung tema pemilahan sampah sebagai fokus utama edukasi di lingkungan sekolah.
Selama lima minggu pelaksanaan, program CILIK menggelar berbagai aktivitas seperti sesi pengenalan jenis sampah, bermain kuis edukatif, praktik memilah dan mendaur ulang sampah, hingga kegiatan cuci tangan dan aksi bersih-bersih dengan tagar #YukBersih-BersihdanJanganTakutKotor. Guru juga turut dilibatkan untuk memperkuat pesan kampanye secara berkelanjutan.
Hasil evaluasi menunjukkan respons positif dari para peserta. Sebanyak 80% anak mampu menyebutkan dua dampak buruk sampah bagi kesehatan, dan 75% berhasil membedakan jenis sampah melalui media visual. Selain itu, setiap anak berhasil menciptakan satu karya daur ulang sederhana dari bahan bekas sebagai bukti praktik nyata.
“Kami berharap program ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, tapi juga membentuk kebiasaan hidup bersih dan bertanggung jawab yang akan mereka bawa hingga dewasa,” tambah Thitania Nayla, anggota tim kreatif.
Dengan semangat “Small Hands Can Create Big Change for The Earth”, para mahasiswa ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari ruang kelas kecil di taman kanak-kanak.
CILIK menjadi contoh nyata bagaimana komunikasi publik dan pendekatan kreatif bisa memberikan kontribusi penting dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat dan peduli lingkungan. Diharapkan, program serupa dapat terus dikembangkan di sekolah-sekolah lain di Indonesia.