Magetan, 1 Oktober 2025 – Tim akademisi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah merampungkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada Pengembangan Desa Wisata Melalui Asesmen Potensi Lokal dan Strategi Place Branding Berkelanjutan di Desa Wisata Sendang Kamal, Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Dana Non PNBP UNESA tahun 2025, yang bertujuan utama untuk memulai transformasi pengelolaan Desa Wisata Sendang Kamal dengan mengoptimalkan perencanaan program dan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.
Fokus Utama dan Peserta Kegiatan
Ketua Tim PKM, Prof. Dr. Sri Setyo Iriani, SE., M.Si, menyampaikan bahwa Desa Sendang Kamal memiliki modal besar berupa kekayaan alam, sejarah Petirtaan, dan kearifan lokal yang kuat. Namun, pengembangan desa wisata masih menghadapi kendala klasik, yaitu keterbatasan keterampilan manajerial SDM, minimnya infrastruktur pendukung, promosi yang belum komprehensif, serta belum seragamnya kesadaran masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim UNESA melibatkan peserta secara intensif dalam serangkaian pelatihan dan pendampingan. Total 15 peserta yang hadir merupakan perwakilan kunci, terdiri dari perangkat desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan para pegiat wisata lokal.
Anggota tim PKM yang menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini, Dr. Sanaji, SE., M.Si dan Dr. Yessy Artanti, SE., M.Si, menjelaskan bahwa solusi yang ditawarkan mencakup enam aspek krusial, mulai dari asesmen potensi wisata, perancangan produk unggulan, identifikasi kebutuhan infrastruktur, pelatihan stakeholder relationship, hingga perumusan strategi Place Branding.
Hasil Kunci: Visi Baru dan Potensi Unggulan Desa
Berdasarkan asesmen mendalam yang dilakukan tim UNESA, ditemukan bahwa Desa Wisata Sendang Kamal memiliki beberapa produk wisata unggulan yang sangat diminati. Secara statistik, Event Budaya seperti tradisi lokal dinilai memiliki minat wisatawan tertinggi dan menjadi motor penggerak kunjungan. Sementara itu, Ekowisata dan situs Petirtaan diakui memiliki ciri khas unik tertinggi yang dapat membedakan Sendang Kamal dari destinasi lain.
Hasil paling monumental dari kegiatan ini adalah perumusan strategi Place Branding. Tim UNESA berhasil memfasilitasi perumusan Visi Strategis Kelurahan Kraton sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya Edukatif yang Berkelanjutan. “Visi ini kemudian kami tindak lanjuti dengan penetapan Logo dan Tagline Resmi yang mengangkat narasi sejarah tiga masa: Kuno, Kolonial, dan Modern. Ini adalah langkah fundamental untuk memberikan identitas yang kuat dan terpadu bagi Sendang Kamal di mata publik,” ujar Dr. Yessy Artanti, SE., M.Si.
Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan Rencana Pengembangan 5 Tahun yang terukur (SMART) yang akan menjamin efektivitas program jangka panjang.
Kesimpulan dan Saran untuk Keberlanjutan
Di akhir kegiatan, PKM menyimpulkan bahwa Desa Sendang Kamal memiliki keunggulan inti berupa SDM yang ramah dan nilai sejarah yang unik, ditambah dengan dukungan kelembagaan yang kuat. Keberhasilan ini menjadi modal berharga untuk mencapai status Desa Wisata Mandiri.
Namun, terdapat dua tantangan kritis yang harus segera diatasi untuk menjamin keberlanjutan. Pertama, adanya kelemahan amenitas, di mana fasilitas pendukung seperti homestay, kios UMKM, dan area foto masih dinilai belum memadai. Kedua, terdapat kesenjangan pemasaran, khususnya pada produk UMKM dan ekowisata yang dinilai paling kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Dr. Sanaji, SE., M.Si merekomendasikan: “Pihak desa wisata perlu menjadikan investasi pada amenitas dasar sebagai prioritas jangka pendek, seperti pembangunan homestay percontohan dan kios UMKM yang terstandarisasi. Selain itu, implementasi pemasaran digital yang agresif dan terfokus harus segera dilakukan untuk mengangkat produk ekonomi kreatif lokal yang selama ini kurang terekspos.”
Sebagai langkah penutup, kehadiran UNESA diharapkan mampu menjadi mitra strategis bagi Sendang Kamal dalam mewujudkan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan.




