Surabaya, radarbaru.com – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada Fasilitasi Perencanaan Program dan Pengembangan Desa Wisata di Desa Sepande, Sidoarjo, merupakan inisiatif strategis yang dicanangkan oleh tim akademisi dari Program Studi S2 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Program ini bertujuan utama untuk mentransformasi Desa Sepande dari sekadar desa berpotensi menjadi destinasi wisata yang mandiri dan berkelanjutan. Program PKM ini dirancang untuk mengatasi empat kendala kronis yang menghambat desa Sepande, yakni keterbatasan SDM, infrastruktur minim, promosi yang lemah, dan kesadaran kolektif yang belum optimal.

Program yang dilaksanakan pada 17 September 2025 ini secara metodologis membagi intervensi menjadi empat pilar utama. Peran narasumber dari Prodi S2 Manajemen sangat krusial dalam menyajikan materi yang bersifat implementatif. Dr. Sanaji, SE., M.Si, bertanggung jawab penuh dalam memfasilitasi sesi Pemetaan Potensi Desa Wisata dan Penyusunan Program Pengembangan Desa Wisata. Melalui sesi beliau, tim dan peserta berhasil mengidentifikasi secara kuantitatif bahwa Tempe (dengan skor 21.25) dan Batik (dengan skor 10.2) merupakan dua produk unggulan utama yang wajib dijadikan fokus pengembangan pariwisata. Sesi ini juga menghasilkan Dokumen Rancangan Rencana Pengembangan Desa Wisata Lima Tahun (2026–2030), yang menjadi peta jalan alokasi anggaran dan program kerja tahunan.

Sementara itu, Dr. Yessy Artanti, SE., M.Si, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim dengan spesialisasi Manajemen Pemasaran Pariwisata, memimpin sesi Strategi Stakeholder Relationship dan Strategi Place Branding. Melalui sesi ini, Desa Sepande berhasil merumuskan visi strategisnya dan mengidentifikasi stakeholder kunci yang perlu disinergikan, mulai dari BUMDesa “Jaya Makmur” hingga Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Produk penting dari sesi beliau adalah Kumpulan Konten Media Sosial yang siap digunakan oleh tim desa untuk mengimplementasikan strategi digital branding secara efektif, sebuah respons langsung terhadap kelemahan desa dalam hal promosi.

Peserta kegiatan PKM oleh tim akademisi dari Program Studi S2 Manajemen, FEB UNESA
Peserta kegiatan PKM oleh tim akademisi dari Program Studi S2 Manajemen, FEB UNESA. (Foto: Dok/Ist).

“Pelatihan ini bukan hanya sekadar teori, tetapi memberikan kami angka pasti dan dokumen strategis. Terutama, menetapkan Tempe dan Batik sebagai fokus utama telah memberikan kami arah yang sangat jelas,” ujar Hadi Santoso, Kepala Desa Sepande, memberikan ulasan positif. “Ini adalah bekal yang luar biasa bagi kami untuk memajukan Desa Sepande, mulai dari perbaikan infrastruktur yang minim hingga pengembangan unit usaha BUMDesa kami.”

Keberhasilan program diukur dari produk luaran yang dihasilkan, yang kini menjadi peta jalan resmi bagi Desa Sepande:

  • Dokumen Rancangan Rencana Pengembangan Lima Tahun (2026–2030): Dokumen ini menetapkan fokus peningkatan SDM dan perbaikan infrastruktur dasar di tahun pertama, diikuti pengembangan unit usaha BUMDesa “Jaya Makmur” menjadi jasa homestay dan penyelenggaraan Festival Desa Tahunan di tahun-tahun berikutnya.
  • Aset Place Branding: Dirumuskannya visi strategis desa dan Kumpulan Konten Media Sosial yang siap digunakan oleh tim digital desa, menjawab langsung masalah promosi yang belum efektif.
  • Strategi Pengelolaan Hubungan: Identifikasi stakeholder internal dan eksternal kunci, termasuk BUMDesa, Kelompok PKK, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (untuk perbaikan infrastruktur), dan LPPM UNESA (untuk keberlanjutan pendampingan)

Secara keseluruhan, kontribusi multidisiplin dari tim dosen dan mahasiswa Prodi S2 Manajemen ini menghasilkan produk perencanaan yang konkret dan terukur. Capaian ini diperkuat oleh ulasan positif dari peserta; data evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas (80,00%) peserta menyatakan bahwa pelatih telah menjelaskan materi dengan jelas dan mendampingi para peserta sampai selesai, dan menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat terutama bagi pelaku usaha. Hal ini menegaskan keberhasilan tim PKM dalam meningkatkan kapasitas SDM lokal. Kesuksesan program ini diakhiri dengan komitmen tim untuk menyebarluaskan hasil melalui luaran wajib Perguruan Tinggi, termasuk publikasi ilmiah dan perolehan HKI, sebagai bentuk akuntabilitas akademik dan kontribusi nyata pada pengembangan ekonomi lokal berbasis kearifan desa.