Radar Baru, Karawang – Komitmen investasi asing dalam memperkuat industri manufaktur nasional kembali ditunjukkan melalui seremoni groundbreaking pembangunan pabrik Deli Indonesia di Artha Industrial Park, Karawang, Selasa (26/11). Acara ini turut dihadiri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyatakan dukungan penuh terhadap hadirnya Deli sebagai penggerak baru ekonomi daerah.

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa investasi Deli tidak hanya membawa masuk modal asing, tetapi juga membuka peluang strategis bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam bidang manajerial dan industri.

“Kehadiran Deli bukan sekadar investasi finansial, tetapi juga kesempatan besar untuk mempercepat lahirnya talenta manajerial lokal yang unggul,” ujar Dedi.

Investasi Rp2,25 Triliun, Bangun Kawasan Manufaktur Terintegrasi

Pabrik Deli di Karawang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp2,25 triliun di atas lahan seluas 8,2 hektare, dengan total luas bangunan sekitar 12 hektare. Kawasan ini akan mengintegrasikan fungsi produksi, pergudangan, dan logistik, menjadikannya sebagai salah satu basis manufaktur terintegrasi terbesar Deli di kawasan Asia Tenggara.

Keberadaan pabrik ini diproyeksikan mampu menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja langsung, sekaligus menimbulkan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor-sektor pendukung seperti makanan dan minuman, perhotelan, transportasi, ritel, hingga pendidikan melalui keterhubungan rantai pasok hulu dan hilir.

Fokus Manufaktur Lokal, Talenta, dan Teknologi

General Manager Deli Manufacturing Company, Mr. Huang, menjelaskan bahwa pengembangan pabrik di Indonesia akan diarahkan pada penguatan manufaktur lokal dan pembangunan rantai pasok nasional.

“Fokus kami adalah pada lokalisasi produksi, pengembangan talenta, serta berbagi teknologi. Kami ingin membangun kolaborasi yang kuat dengan kawasan industri dan mitra lokal,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan komitmen jangka panjang Deli terhadap kualitas, inovasi, dan keberlanjutan, dengan mematuhi standar mutu internasional, meningkatkan investasi riset dan pengembangan (research and development), serta menerapkan prinsip manufaktur hijau dan efisiensi energi.

Dorongan Kuat untuk Peningkatan SDM Lokal

Dalam pidato yang mendapat perhatian luas, Gubernur Dedi kembali menekankan pentingnya transformasi peran masyarakat dalam dunia industri.

“Pabrik itu bukan mesin pencetak uang. Pabrik adalah tempat produk dibuat dan ekonomi digerakkan. Karena itu, negara wajib memastikan industri tumbuh dengan dukungan penuh,” tegasnya.

Ia mendorong pelajar dan masyarakat Jawa Barat untuk tidak hanya menjadi konsumen atau pekerja, tetapi juga berani bertransformasi menjadi produsen dan manajer, dengan meningkatkan keterampilan dan daya saing.

Pemprov Jabar Siapkan Program Pendidikan Industri

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah program pengembangan talenta, antara lain:

  • 1000 lulusan SMP akan dibiayai untuk melanjutkan pendidikan di SMK berbasis industri.
  • 500 mahasiswa D3/politeknik di bidang teknologi informasi dan teknik akan dipersiapkan sebagai kader manajerial masa depan.

Selain itu, pemerintah provinsi juga berkomitmen memperkuat layanan perpajakan serta pembangunan infrastruktur industri, mulai dari jalan, jembatan, penerangan, hingga keamanan, demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Target Operasi 2027, Pasar Indonesia Dinilai Sangat Prospektif

Pembangunan fisik pabrik Deli dijadwalkan mulai berlangsung pada kuartal pertama 2026, dengan target beroperasi penuh pada 2027. Deli menilai bahwa pasar Indonesia memiliki potensi besar dan pertumbuhan jangka panjang untuk produk alat tulis dan perlengkapan kantor.

Keberadaan pabrik terintegrasi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional, mempercepat alih teknologi, serta memperkuat efisiensi rantai pasok dan daya saing Deli di pasar Asia Tenggara.

Sebagai penutup, Deli menegaskan komitmennya terhadap visi perusahaan, yakni “menciptakan produk unggul dan melayani pelanggan global”, melalui penguatan produksi lokal dan inovasi berkelanjutan untuk sektor pendidikan dan perkantoran.