Radar Baru, Denpasar – Menjawab kekhawatiran banyak wanita terhadap metode deteksi kanker payudara yang seringkali invasif dan mahal, sekelompok mahasiswa dari Universitas Udayana (Unud) menghadirkan solusi revolusioner bernama “Bratayuda”. Ini adalah sebuah purwarupa bra pintar (smart bra) yang dirancang khusus untuk menjadi alat deteksi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat luas.
Inovasi yang berfokus pada aksesibilitas kesehatan ini telah mendapatkan validasi dan dukungan penting dari pemerintah, melalui pendanaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam skema Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Di balik proyek ambisius ini adalah kolaborasi solid dari mahasiswa berbagai bidang ilmu, yang dibimbing oleh dosen Prof. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes. Tim ini terdiri dari:
- I Komang Chandra Yogananda (Pendidikan Dokter)
- Ilham (Teknik Mesin)
- I Komang Gede Jefri Suparjana (Teknologi Informasi)
- Gabriella Sunsugos Sianturi (Teknik Elektro)
- Assyifa Dewanda Parend (Pendidikan Dokter)
Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan Bratayuda adalah faktor keamanan. Berbeda dengan mamografi yang menggunakan radiasi sinar-X atau biopsi yang memerlukan pengambilan sampel jaringan dengan jarum, Bratayuda bekerja secara sepenuhnya non-invasif.
“Kami ingin menghilangkan rasa takut dan ketidaknyamanan yang seringkali menjadi penghalang bagi wanita untuk melakukan deteksi dini,” ungkap I Komang Chandra Yogananda atau kerap disapa Yochan, ketua tim Bratayuda. “Bratayuda hanya menggunakan sensor yang menempel di permukaan kulit untuk mengukur perubahan suhu, tekstur, dan oksigenasi. Sama sekali tidak ada rasa sakit, iritasi, atau efek samping yang perlu dikhawatirkan.”
Selain aman, aspek keterjangkauan menjadi pilar utama pengembangan Bratayuda. Tim menargetkan biaya produksi per unit alat dapat ditekan dengan harga yang terjangkau. Angka ini jauh lebih ekonomis dibandingkan biaya prosedur deteksi konvensional yang bisa mencapai jutaan rupiah untuk sekali pemeriksaan.
“Tujuan kami adalah agar teknologi ini tidak menjadi barang mewah, tetapi menjadi alat kesehatan yang bisa dimiliki oleh banyak kalangan. Dengan harga yang terjangkau, kami berharap dapat meningkatkan angka deteksi dini secara signifikan di Indonesia,” tambah tim Bratayuda.
Dengan mengintegrasikan teknologi sensor canggih dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam pakaian sehari-hari, tim Bratayuda tidak hanya menciptakan sebuah produk, tetapi juga membuka harapan baru. Harapan agar setiap wanita di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menjaga kesehatan payudaranya dengan cara yang aman, mudah, dan tidak memberatkan secara finansial. Untuk update perkembangan proyek, kunjungi website www.bratayuda.id atau linktr.ee/bratayuda.id