Radar Baru, Bandar – Dalam era digitalisasi yang semakin pesat khususnya pada KKN Tematik di Desa Tumbrep, Universitas Diponegoro mengambil langkah progresif melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada pengembangan peta digital UMKM berbasis teknologi geospasial. Program inovatif ini hadir sebagai solusi strategis untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal yang selama ini belum terpetakan secara komprehensif, sekaligus menjawab tantangan modernisasi yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah ini.

Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Teknik Geologi, Gabriel Raimundo DSG mengembangkan peta persebaran UMKM, program ini bermula dari identifikasi permasalahan klasik yang dihadapi UMKM lokal, yaitu rendahnya visibilitas dan aksesibilitas informasi mengenai lokasi serta karakteristik usaha-usaha yang tersebar di seluruh wilayah desa. Kondisi ini mengakibatkan potensi ekonomi desa tidak dapat dimaksimalkan, baik dari segi promosi, distribusi, maupun pengembangan jaringan bisnis. Selama ini, informasi mengenai keberadaan UMKM hanya tersimpan secara konvensional dan tidak terintegrasi, sehingga sulit diakses oleh masyarakat luas, wisatawan, maupun pihak-pihak yang berpotensi menjadi mitra usaha atau konsumen.

Pelaksanaan program dimulai dengan survei yang dilakukan selama dua minggu, melibatkan tim mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam pendataan langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi seluruh UMKM yang beroperasi di Desa Tumbrep yang terdiri dari 8 perdukuhan. Tahap ini mencakup pencatatan koordinat geografis menggunakan teknologi GPS, dokumentasi visual, serta wawancara dengan para pelaku usaha untuk memahami karakteristik, produk unggulan, dan tantangan yang mereka hadapi. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan sistem informasi geografis (GIS) untuk menciptakan peta digital yang interaktif dan informatif.20250801 201155 e1754054140381

“Tidak Hanya dalam skala desa, mahasiswa KKN Tematik Tim 41 membuat peta persebaran UMKM dalam skala kecil yaitu dukuh untuk membantu pendataan serta memaksimalkan potensi yang ada ditiap perdukuhan di desa Tumbrep ini, yang mana dilakukan penyerahan kepada Kepala Dukuh Tumbrep sendiri.” Terangnya

Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama kesuksesan program ini, dimana partisipasi aktif terlihat dari antusiasme para pelaku UMKM dalam memberikan data dan informasi yang diperlukan. Tersebar berbagai pelaku usaha dari berbagai sektor – mulai dari kuliner tradisional, kerajinan tangan, pertanian, hingga jasa – turut berpartisipasi dalam program pendataan ini. Masyarakat tidak hanya berperan sebagai objek penelitian, tetapi juga sebagai subjek aktif yang memberikan masukan yang dapat membantu. Ungkap Gabriel Raimundo sebagai Mahasiswa yang bertanggung jawab membuat peta.

Para pelaku usaha berharap bahwa melalui peta digital ini, produk-produk unggulan Desa Tumbrep dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mereka juga mengharapkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan yang dapat berdampak langsung pada peningkatan penjualan produk lokal. Selain itu, masyarakat berharap program ini dapat menjadi katalis bagi transformasi digital yang lebih luas di desa, menciptakan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan dan mandiri.

Peta ini diharapkan menjadi instrumen yang memudahkan Pemerintah Desa maupun instansi teknis seperti dinas terkait dalam proses pembinaan dan pengembangan UMKM yang sudah ada.

Penyerahan peta dilakukan oleh Ketua Tim Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) KKNT Tim 50 Undip, Dr Ir Marry Christiyanto, MP, IPM kepada Kepala Desa Tumbrep dalam acara penarikan mahasiswa KKN, Rabu (30/7).

Muhammad Najib selaku Kepala Desa Tumbrep memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa Undip atas dedikasinya. Ia berpendapat bahwa program KKNT tahun ini memiliki dampak yang signifikan karena berhasil melibatkan masyarakat secara aktif dan menjangkau berbagai sektor kehidupan di desa.

“Program mahasiswa sangat dirasakan manfaatnya. Kehadiran 12 mahasiswa di setiap dusun membuat kegiatan berjalan intensif. Kami berharap KKNT dari Undip bisa berlanjut di masa mendatang agar program yang telah dimulai bisa terus dikembangkan,” tegas Najib.

Muhammad Nashruddin, Camat Bandar, turut menyampaikan pandangan yang sejalan dengan menilai bahwa program KKNT mahasiswa Undip telah membawa manfaat riil bagi komunitas di Kecamatan Bandar. Menurutnya, inisiatif-inisiatif unggulan dalam sektor peternakan dan pertanian terbukti efektif mendorong munculnya pelaku UMKM baru sekaligus meningkatkan kualitas hasil produksi masyarakat setempat.

“Kami menyambut baik jika mahasiswa Undip kembali melaksanakan KKNT di wilayah kami. Kontribusi mereka sangat konkret dan dirasakan langsung oleh warga,” ujar Nashruddin.