radarbaru.com – Bencana seringkali meninggalkan trauma mendalam bagi penyintas. Sayangnya, keterbatasan alat asesmen psikologis di lapangan kerap menghambat pendeteksian dini gangguan mental seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau potensi PTG (Post-Traumatic Growth).

Menjawab tantangan ini Disaster Network meluncurkan Lattice Inspection Solution (LIS), aplikasi Android berbasis data yang dirancang untuk mempercepat diagnosis dan intervensi psikologis paska bencana. LIS Dikembangkan oleh Dr. Listyo Yuwanto, Psikolog, FISQUA, FRSPH mengombinasikan tiga model analisis psikologis dalam satu platform.

Model pertama berfokus pada diagnosis kondisi psikologis sebagai dependent variable, sementara model kedua menelaah hubungan sebab-akibat (independent-dependent variable) untuk pemetaan trauma lebih mendalam. Model ketiga yang paling spesifik dirancang untuk asesmen pascabencana dengan inventori perilaku guna memprediksi risiko PTSD dan peluang PTG. “LIS lahir dari kegelisahan melihat relawan kesulitan melakukan asesmen cepat di lapangan. Padahal intervensi dini sangat menentukan pemulihan jangka panjang,” ujar Listyo.

Aplikasi ini menawarkan beberapa keunggulan praktis yaitu antarmuka sederhana, input data real-time, visualisasi interaktif grafik dan diagram memudahkan interpretasi data, serta mode offline tetap berfungsi di daerah dengan sinyal terbatas.

Ke depan, Disaster Network berencana mengintegrasikan LIS dengan sistem pendataan global untuk memperluas dampaknya. “Kami berharap alat ini bisa menjadi standar dalam respons krisis kemanusiaan,” tambah Listyo.