Radar Baru, Surabaya, 16 Juli 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 06 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menggelar program inovatif bertajuk LOSEDA (Lodong Sisa Dapur) di RW 01, Kelurahan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Program ini merupakan inisiatif pengolahan limbah organik rumah tangga dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, melalui kombinasi dengan budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah sampah dapur yang dihasilkan masyarakat dan belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Melalui LOSEDA, sisa dapur yang biasanya langsung dibuang kini dapat diolah di dalam lodong (ember fermentasi) dan dikombinasikan sebagai pakan untuk maggot BSF, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai limbah organik secara cepat.
“Kami ingin mengajak warga untuk melihat bahwa sisa dapur bukan hanya sampah, tetapi juga bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat. Maggot BSF bisa menjadi solusi pengurai limbah yang efektif sekaligus bernilai ekonomi,” ujar Koordinator KKN Kelompok 06, dalam sosialisasi program kepada warga RW 01.
Program LOSEDA dilaksanakan secara partisipatif bersama warga. Mahasiswa memberikan penyuluhan mengenai cara membuat lodong sederhana dari ember bekas, cara memilah sampah organik, serta memperkenalkan siklus hidup maggot BSF. Warga juga diajak untuk praktik langsung mengisi lodong dengan limbah dapur seperti sayuran, buah-buahan, dan sisa nasi. Selain mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hasil akhir dari proses ini juga bermanfaat. Maggot dewasa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara sisa fermentasi dapat dijadikan pupuk organik bagi tanaman pekarangan.
“Kami sangat terbantu dengan program ini. Selain mengurangi bau dari tumpukan sampah, masyarakat juga jadi lebih peduli lingkungan. Harapannya kegiatan ini bisa terus berlanjut meskipun mahasiswa sudah selesai KKN.” ujar Ibu Agustin, salah satu warga yang ikut berpartisipasi dalam Program LOSEDA.
Mahasiswa memberikan edukasi kepada warga mengenai tahapan penggunaan LOSEDA secara efektif. Langkah pertama dimulai dengan menanam lodong (pipa fermentasi) ke dalam tanah sedalam kurang lebih 40 cm. Setelah itu, sampah dapur organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan sisa makanan lainnya dimasukkan ke dalam lodong. Selanjutnya, ditambahkan sedikit cairan alami seperti air cucian beras, air kelapa, atau larutan gula merah untuk mempercepat proses fermentasi. Setelah semua bahan dimasukkan, lodong ditutup rapat dan dibiarkan selama 1 hingga 2 bulan. Setelah masa fermentasi selesai, lodong dapat diangkat dari dalam tanah, dan hasilnya berupa kompos dan maggot dapat dipanen untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
Selain itu, warga juga diberi pemahaman mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan LOSEDA. Bahan-bahan beracun seperti pestisida, obat-obatan, serta sisa minyak goreng baik dalam kondisi panas maupun dingin tidak boleh dimasukkan ke dalam lodong. Begitu pula dengan lemak daging atau lemak padat lainnya, karena dapat menghambat proses fermentasi, mencemari lingkungan, dan membahayakan perkembangan maggot BSF di dalam lodong.
Dengan pelaksanaan LOSEDA, KKN Kelompok 06 UPNVJT membuktikan bahwa pengabdian mahasiswa tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga menyentuh kebutuhan masyarakat. Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan warga RW 01 menjadi kunci utama keberhasilan program ini, sekaligus menjadi langkah kecil dalam pengelolaan lingkungan rumah tangga yang lebih bijak dan berkelanjutan.