Radar Baru, Semarang – Mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim 105 KKN-T Kelompok 3 melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi digital untuk mendukung UMKM Batik Rusyda yang berlokasi di Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, pada hari Sabtu (19/07/2025). Kegiatan ini dibimbing oleh Ibu Riris Tiani, S.S., M.Hum. dan Pak Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Lapangan dari Universitas Diponegoro. Salah satu inovasi unggulan dalam program ini mengusung tema “Kelola Sendiri, Promosi Lebih Mandiri – Inovasi Digital Batik Rusyda.”

Inovasi tersebut dipelopori oleh Asmarani Intan, mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro, yang secara mandiri merancang website sederhana menggunakan platform Google Sites khusus untuk Batik Rusyda. Website ini berisi informasi lengkap mengenai usaha, mulai dari alamat toko, profil pemilik, katalog produk, akun media sosial, hingga kontak yang dapat diakses secara langsung oleh pelanggan. Untuk menunjang akses digital tersebut, Asmarani juga merancang desain kartu nama untuk Ibu Rahayuningsih dan Bapak Sugiyono, lengkap dengan QR Code yang akan langsung mengarahkan ke halaman website saat dipindai.

Asmarani menjelaskan bahwa alasan pemilihan Google Sites adalah karena fitur drag-and-drop-nya yang mudah digunakan, sehingga memungkinkan pemilik toko untuk mengelola dan mengganti isi website secara mandiri tanpa perlu keahlian teknis. “Saya ingin Batik Rusyda tidak hanya punya kehadiran digital, tetapi juga bisa berkelanjutan. Dengan platform yang sederhana, Ibu Rahayuningsih bisa mengganti katalog, menambah foto produk, atau memperbarui kontak tanpa harus bergantung pada orang lain,” jelas Asmarani.

Pembuatan website ini diawali dengan proses observasi dan diskusi mendalam bersama pemilik usaha, untuk memahami jenis informasi yang perlu disampaikan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, Asmarani menyusun struktur konten website yang informatif dan mudah dinavigasi. Desain kartu nama yang dibuat pun disesuaikan secara personal, dilengkapi QR Code agar tampil lebih profesional dalam komunikasi dengan pelanggan dan mitra usaha.

Program ini mendapat sambutan positif dari pemilik Batik Rusyda. “Saya senang sekali karena sekarang punya website sendiri dan bisa menggantinya kalau ada produk baru. QR Code-nya juga memudahkan pelanggan yang datang ke toko kami,” ujar Ibu Rahayuningsih. Sementara Bapak Sugiyono menambahkan, “Kami merasa usaha kami sekarang lebih modern dan mudah dikenal orang. Ini sangat membantu, apalagi kami belum pernah punya media online sebelumnya.”

Kegiatan digitalisasi Batik Rusyda ini merupakan bagian dari program kerja KKN-T Universitas Diponegoro Tim 105 yang berlangsung selama 27 hari. Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Asmarani Intan diharapkan menjadi contoh nyata penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membantu pelaku UMKM menghadapi era digital. Lebih dari itu, kolaborasi mahasiswa dan pelaku usaha lokal menjadi wujud nyata pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat.