Jakarta, radarbaru.com — Di tengah derasnya arus pendidikan yang semakin mekanistik dan kering makna, seorang seniman dan pendidik, Rd Rama Sastra Negara, S.Sn., hadir membawa angin perubahan. Ia tidak datang menawarkan teori baru yang rumit, melainkan mengusung sebuah gerakan kesadaran yang menyentuh: The Art of Public Speaking Storytelling with Acting Method (TAPSSAM).
TAPSSAM adalah metode orisinal yang digagas dan dikembangkan oleh Rd Rama Sastra
Negara, S.Sn., dan telah terdaftar secara resmi sebagai Hak Cipta Merek di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Gerakan ini menyasar para guru sekolah dasar—bukan sekadar untuk mengasah kemampuan teknis berbicara di depan kelas, tetapi untuk menyalakan kembali kesadaran mereka sebagai pendidik sejati: manusia yang membentuk manusia.
Workshop ini digelar di berbagai sekolah dasar negeri dan swasta di Jakarta. Para guru diajak mengalami pembelajaran yang membebaskan; mereka tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan informasi, tetapi juga bagaimana menyampaikan makna. Mereka dilatih untuk menggugah, bukan hanya menjelaskan; untuk menyentuh, bukan sekadar mengajar.
“Selama ini kita terlalu sibuk mengejar kurikulum, hingga lupa bahwa yang kita hadapi adalah anak-anak yang butuh dicerahkan jiwanya. Guru bukan hanya pengajar. Ia adalah penyampai nilai, pembawa cerita, dan penggerak batin,” ujar Rd Rama Sastra Negara dalam salah satu sesi workshop yang menyisakan keheningan penuh makna di antara para peserta.
TAPSSAM merupakan sintesis dari seni bertutur (storytelling), teknik komunikasi panggung, dan spiritualitas ekspresif. Dengan pendekatan ini, guru dibekali keterampilan berbicara yang menyentuh hati, ekspresi tubuh yang jujur, serta kehadiran batin yang kuat di dalam kelas. Setiap kata, gerak, dan diam menjadi bagian dari panggung pendidikan yang hidup.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Rd Rama Sastra Negara, S.Sn., akan berkeliling ke lima wilayah sekolah dasar negeri di Jakarta—Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara—untuk memberikan pelatihan TAPSSAM secara langsung kepada para guru. Tujuannya jelas: agar transformasi ini tidak berhenti di satu titik, tetapi bergerak luas, membentuk gelombang kesadaran di dunia pendidikan dasar.
Program ini tidak berhenti pada satu kali pelatihan. TAPSSAM juga menghadirkan pendampingan jangka panjang, ruang refleksi, dan eksplorasi seni bagi para guru. Karena perubahan sejati tidak cukup diukur dari satu sesi, tetapi dari keberlanjutan proses di dalam diri.
Rd Rama Sastra Negara meyakini, bahwa perubahan dalam pendidikan tidak cukup dimulai dari sistem. Perubahan sejati dimulai dari dalam diri guru itu sendiri. Ketika guru berubah, cara mengajar berubah. Ketika cara mengajar berubah, cara belajar anak ikut berubah. Dan ketika anak belajar dengan cara yang menyentuh hati, bangsa ini tidak hanya akan menjadi pintar, tetapi juga sadar dan beradab.
Ajakan untuk seluruh pendidik di Indonesia:
Berhentilah sekadar mengajar demi ujian.
Mulailah menyentuh hati agar anak-anak tumbuh sebagai manusia yang utuh. Karena pendidikan sejati bukan tentang angka, tetapi tentang nilai yang diwariskan dan cahaya yang dinyalakan— dari ruang kelas kecil menuju dunia yang lebih besar.
Untuk informasi workshop lebih lanjut:
Email: tapssamindonesia@gmail.com