Jakarta, radarbaru.com — Rina Septiani, MA.Hk, dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), dipercaya menjadi salah satu pembicara dalam International Community Service Collaboration bertema “Global Sustainability and Community: Scholar’s Synergy for Sabang Independence” yang dilakukan secara daring pada tanggal 25 Juli 2025.
Acara internasional ini menghadirkan para pakar dan akademisi dari berbagai negara, termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam, untuk membahas sinergi keilmuan dalam membangun ketahanan komunitas dan keberlanjutan global.
Dalam forum ini, Rina Septiani membawakan presentasi bertajuk “Pendidikan Pranikah dan Literasi Gender Islami untuk Remaja Sabang”, yang menguraikan pentingnya pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan berbasis nilai-nilai syariah dan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Program yang diinisiasinya berfokus pada pembentukan keluarga Islami yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, dengan pendekatan inovatif melalui workshop interaktif, peer education, serta literasi gender yang berkeadilan.
“Remaja Sabang perlu disiapkan dengan bekal pengetahuan dan nilai Islami yang komprehensif untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk isu pernikahan dini, kesetaraan gender, dan ketahanan ekonomi keluarga. Program ini diharapkan dapat menjadi model nasional untuk pembangunan keluarga yang harmonis,” ujar Rina Septiani.
Kontribusi Rina Septiani pada forum internasional ini menjadi bukti komitmen akademisi Indonesia dalam mengintegrasikan nilai-nilai hukum keluarga Islam dengan isu-isu global seperti kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.