Soft spoken artinya lembut dan sopan dalam berbicara. Simak arti, ciri-ciri, dan cara menjadi pribadi soft spoken yang disukai banyak orang.
Apa Itu Soft Spoken?
Pernahkah kamu mendengar seseorang disebut “soft spoken” dan bertanya-tanya apa maksudnya?
Istilah ini sering muncul di media sosial, terutama di TikTok, ketika menggambarkan seseorang yang punya cara bicara lembut, menenangkan, dan sopan.
Namun, soft spoken bukan sekadar soal berbicara pelan. Lebih dari itu, ini adalah gaya komunikasi yang mencerminkan karakter tenang, sabar, dan penuh empati.
Menariknya, di era digital yang serba cepat dan penuh opini keras, sosok dengan gaya bicara soft spoken justru semakin disukai. Mereka dianggap menenangkan di tengah kebisingan dunia maya maupun nyata.
Arti Soft Spoken: Makna Sebenarnya
Secara harfiah, soft spoken berasal dari bahasa Inggris:
- Soft = lembut
- Spoken = berbicara
Jadi, soft spoken artinya “berbicara dengan lembut”.
Namun secara makna luas, istilah ini merujuk pada orang yang berbicara dengan nada tenang, tidak kasar, dan penuh kesantunan. Mereka tidak suka berteriak, tidak menyela, dan mampu mengendalikan emosi saat berkomunikasi.
Dalam konteks karakter, seseorang yang soft spoken biasanya:
- Ramah tapi tidak berlebihan,
- Sopan tanpa dibuat-buat,
- Tegas tapi tetap tenang,
- Mampu membuat orang lain merasa nyaman saat berbicara dengannya.
Ciri-Ciri Orang Soft Spoken

Kalau kamu ingin tahu apakah kamu termasuk tipe soft spoken person, perhatikan beberapa ciri khas berikut ini:
1. Suara Lembut dan Menenangkan
Orang soft spoken berbicara dengan intonasi yang stabil dan tenang. Mereka tidak terburu-buru atau menaikkan nada saat emosi. Suara mereka sering dianggap “adem” atau “healing” oleh orang lain.
2. Tidak Suka Berdebat atau Memotong Pembicaraan
Mereka menghargai pendapat orang lain dan lebih memilih mendengarkan daripada memaksakan argumen. Saat berbeda pendapat pun, mereka tetap mengutarakannya dengan sopan.
3. Tatapan dan Bahasa Tubuh yang Tenang
Orang soft spoken biasanya punya ekspresi wajah lembut dan bahasa tubuh yang kalem. Mereka tidak banyak gestur berlebihan atau menunjukkan agresi.
4. Pilihan Kata yang Hati-hati
Mereka tidak suka berkata kasar atau sarkastik. Setiap kalimat yang keluar dipertimbangkan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
5. Empati Tinggi
Soft spoken people peka terhadap suasana hati orang lain. Mereka tahu kapan harus berbicara, kapan harus diam, dan bagaimana menghibur orang tanpa membuatnya merasa dihakimi.
6. Tegas Tapi Tidak Kasar
Meski lembut, mereka bukan berarti lemah. Ketika harus bersikap tegas, mereka melakukannya dengan tenang dan penuh wibawa.
Contoh Soft Spoken di Kehidupan Sehari-hari

Istilah ini tidak hanya berlaku di dunia maya. Banyak contoh soft spoken person di sekitar kita, seperti:
- Guru atau dosen yang selalu sabar menjelaskan meskipun muridnya ribut.
- Pemimpin yang kalem, tapi bisa membuat orang patuh tanpa marah-marah.
- Teman yang menenangkan, selalu berbicara lembut saat kita stres.
- Bahkan beberapa figur publik atau idol K-pop dikenal karena karakter soft spoken-nya, misalnya Jisoo BLACKPINK atau Taehyung BTS.
Orang-orang seperti ini biasanya memberi aura damai dan dipercaya banyak orang karena tutur katanya yang santun.
Soft Spoken vs. Pemalu: Apa Bedanya?
Banyak yang salah kaprah mengira orang soft spoken sama dengan pemalu. Padahal keduanya berbeda.
Aspek | Soft Spoken | Pemalu |
---|---|---|
Gaya Bicara | Lembut, tenang, dan terkontrol | Cenderung diam atau ragu berbicara |
Rasa Percaya Diri | Tinggi, tapi tidak agresif | Sering merasa gugup atau minder |
Tujuan Berbicara | Menjaga kenyamanan dan sopan santun | Menghindari perhatian |
Interaksi Sosial | Terbuka, tapi dengan cara halus | Lebih tertutup |
Jadi, soft spoken bukan berarti lemah atau takut berbicara, melainkan punya kontrol tinggi terhadap emosi dan kata-kata.
Kenapa Gaya Soft Spoken Disukai Banyak Orang?
Ada alasan kuat kenapa orang dengan gaya bicara lembut sering mendapat kesan positif. Berikut beberapa alasannya:
1. Menenangkan Lawan Bicara
Dalam situasi panas atau tegang, orang soft spoken bisa jadi “penyejuk” yang meredakan suasana. Nada suaranya membantu orang lain berpikir lebih jernih.
2. Terlihat Lebih Berwibawa
Penelitian komunikasi menunjukkan bahwa orang yang berbicara tenang dan terukur lebih dipercaya dibanding yang agresif. Gaya ini menciptakan kesan profesional dan berkarakter kuat.
3. Mudah Disukai dan Dihormati
Orang dengan cara bicara lembut jarang menyinggung orang lain. Mereka memberi rasa aman, sehingga mudah disenangi baik di lingkungan kerja maupun pertemanan.
4. Lebih Efektif dalam Negosiasi
Dalam dunia bisnis atau pekerjaan, gaya komunikasi soft spoken sering berhasil karena bisa menurunkan ketegangan dan membuka ruang diskusi yang sehat.
5. Aura Positif
Banyak yang percaya orang soft spoken memancarkan energi positif dan membawa suasana damai di sekitarnya.
Apakah Soft Spoken Itu Bawaan Lahir?
Tidak juga. Sebagian orang memang punya kepribadian alami yang lembut dan kalem, tapi soft spoken juga bisa dipelajari dan dilatih.
Seseorang bisa belajar menjadi lebih tenang dan sopan saat berbicara melalui:
- Pengendalian emosi,
- Kesadaran diri,
- dan latihan komunikasi yang baik.
Artinya, siapapun bisa menjadi pribadi yang lebih soft spoken, tanpa mengubah jati diri sepenuhnya.
Cara Menjadi Pribadi Soft Spoken
Kalau kamu tertarik melatih diri untuk menjadi pribadi yang soft spoken, berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan:
1. Kendalikan Nada Suara
Berbicaralah dengan volume cukup — tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Gunakan intonasi lembut tapi tetap jelas. Hindari nada tinggi yang bisa terdengar seperti marah.
2. Pilih Kata dengan Bijak
Biasakan berpikir sejenak sebelum berbicara. Gunakan kata yang sopan dan hindari sindiran, terutama di depan umum.
3. Latih Kesabaran
Kesabaran adalah kunci utama. Saat menghadapi situasi emosional, tarik napas dalam, lalu bicara perlahan.
4. Fokus pada Lawan Bicara
Tatap mata lawan bicara dengan lembut dan dengarkan dengan penuh perhatian. Ini menunjukkan rasa hormat dan empati.
5. Hindari Over-Reaksi
Ketika ada konflik, hindari meninggikan suara atau melawan dengan emosi. Gunakan pendekatan tenang dan logis untuk menyampaikan pendapat.
6. Gunakan Senyuman
Senyum tulus bisa memperkuat kesan soft spoken. Selain menenangkan, senyum juga membantu membangun koneksi positif dengan orang lain.
Manfaat Jadi Orang Soft Spoken

Selain disukai banyak orang, menjadi soft spoken person juga membawa banyak keuntungan pribadi dan sosial, seperti:
- Hubungan sosial lebih harmonis: Karena tutur kata yang sopan, orang soft spoken jarang bermasalah dengan orang lain.
- Dipercaya dalam pekerjaan: Mereka dianggap profesional dan bisa diandalkan dalam menghadapi tekanan.
- Kesehatan mental lebih baik: Gaya komunikasi yang tenang membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesadaran diri.
- Meningkatkan citra diri: Orang dengan gaya bicara lembut sering dianggap elegan, cerdas, dan matang secara emosional.
Tantangan Menjadi Soft Spoken di Dunia Modern
Meskipun memiliki banyak kelebihan, menjadi soft spoken juga punya tantangan tersendiri. Dalam dunia yang keras dan kompetitif, gaya bicara lembut kadang disalahartikan sebagai tanda kelemahan.
Namun kenyataannya, kelembutan bukan berarti lemah. Justru, dibutuhkan kekuatan emosional tinggi untuk tetap tenang ketika orang lain marah atau menyerang.
Orang yang benar-benar soft spoken tahu kapan harus bersikap lembut, dan kapan harus tegas tanpa kehilangan sopan santun.
Tokoh atau Figur Soft Spoken yang Menginspirasi
Beberapa tokoh dunia dikenal karena gaya bicara lembut mereka yang berpengaruh besar:
- Barack Obama – tenang, karismatik, dan berwibawa dalam setiap pidato.
- Mahatma Gandhi – menunjukkan bahwa kekuatan sejati bisa datang dari kelembutan.
- Taylor Swift – dikenal memiliki cara bicara yang santun dan lembut di depan media.
- Najwa Shihab – tegas tapi selalu berbicara dengan intonasi yang tenang dan elegan.
Tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa soft spoken bukan penghalang untuk sukses, justru menjadi kekuatan yang membangun kepercayaan dan pengaruh positif.
Lembut Itu Kekuatan, Bukan Kelemahan
Menjadi soft spoken adalah tentang menemukan keseimbangan antara kelembutan dan ketegasan. Ini bukan soal berbicara pelan, melainkan bagaimana kita berkomunikasi dengan rasa hormat, empati, dan pengendalian diri.
Di dunia yang penuh kebisingan, sosok dengan gaya bicara lembut justru menonjol — bukan karena kerasnya suara, tapi karena ketenangan dan kejujurannya.
Jadi, kalau kamu ingin lebih disukai, didengar, dan dihormati, mulailah belajar menjadi lebih soft spoken hari ini.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu termasuk orang yang soft spoken atau ingin belajar jadi seperti itu?
Ceritakan di kolom komentar dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang tahu bahwa kelembutan adalah kekuatan sejati!